Soloraya
Senin, 2 Mei 2016 - 19:23 WIB

SENSUS EKONOMI 2016 : Usaha Online Sulit Dideteksi, Ini Langkah BPS Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi transaksi online (Ist)

Sensus ekonomi 2016 mulai digelar secara serentak.

Solopos.com, KLATEN – Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan pendataan Sensus Ekonomi 2016, Minggu (1/5/2016). Pendataan juga menyasar jenis usaha penjualan online. Hanya, pendataan terkait penjualan online sulit dideteksi.

Advertisement

Kepala BPS Klaten, Ahmad Isbani, mengatakan karakteristik usaha online berbeda dibanding dengan jenis usaha lainnya.

“Kalau usaha lain cenderung terlihat seperti warung bakso. Kan kelihatan jelas usahanya sehingga petugas cukup mendatangi dan melakukan sensus. Sementara, usaha online tidak semua dapat dilihat,” jelas dia saat ditemui usai pendataan Sensus Ekonomi di Rumah Dinas Bupati Klaten, Minggu.

Advertisement

“Kalau usaha lain cenderung terlihat seperti warung bakso. Kan kelihatan jelas usahanya sehingga petugas cukup mendatangi dan melakukan sensus. Sementara, usaha online tidak semua dapat dilihat,” jelas dia saat ditemui usai pendataan Sensus Ekonomi di Rumah Dinas Bupati Klaten, Minggu.

Lantaran hal itu, guna mengoptimalkan sensus hingga menyasar jenis usaha online, petugas diminta menggali informasi usaha online yang ada di wilayah mereka. Penggalian informasi itu bisa dilakukan melalui wawancara dengan tetangga atau bila memungkinkan melalui sosial media.

Sensus Ekonomi digelar 1-31 Mei mendatang. Sebanyak 1.730 petugas sensus diterjunkan guna melakukan pendataan tersebut. Guna mengantisipasi pendataan ganda, setiap petugas memiliki wilayah tugas masing-masing sesuai peta wilayah sensus.

Advertisement

Isbani memastikan data perusahaan atau usaha yang di sensus bakal dijaga kerahasiaannya. Ia juga memastikan pendataan itu tak terkait dengan pajak. Lantaran hal itu, pengusaha diharapkan bisa terbuka memberikan informasi saat Sensus Ekonomi berlangsung.

“Dalam melaksanakan sensus, tidak ada sama sekali pungutan. Makanya, kalau ada petugas yang memungut, silakan melapor ke kami. Dalam sensus ini kami harapkan ada kejujuran dari masing-masing pengusaha,” katanya.

Kasi Statistik Distribusi BPS Klaten, Eko Suharto, mengatakan petugas sensus mendatangi satu per satu rumah warga guna melakukan pendataan usaha yang mereka jalankan. Dalam pendataan usaha online, ia tak menampik cukup sulit untuk dilakukan.

Advertisement

“Ya itu tergantung pintar-pintarnya petugas. Petugas sebelumnya sudah kami bekali pelatihan termasuk menggali informasi sehingga usaha online bisa terdeteksi,” kata dia.

Sementara itu, proses wawancara oleh seorang petugas sensus kepada bupati berlangsung sekitar 30 menit di ruang tamu rumah dinas. Proses wawancara dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Hanya, baik petugas BPS maupun bupati enggan membeberkan hasil wawancara. Hal ini lantaran sesuai aturan hasil sensus tak bisa sembarangan dipublikasikan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif