SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DIY yang menunggu proses pelantikan KGPAA Paku Alam X ketika mengikuti Sensus Ekonomi 2016 di Bangsal Parangkarso, Kompleks Pura Pakualaman, Jogja, Minggu (1/5/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)
Sensus Ekonomi 2016 dimulai per 1 Mei ini.
Harianjogja.com, JOGJA--Wakil Gubernur DIY yang menunggu proses pelantikan, KGPAA Paku Alam X mengatakan, Sensus Ekonomi 2016 merupakan program Pemerintah yang pada akhirnya juga untuk kepentingan warga. Data dari Sensus Ekonomi 2016 bisa memberikan gambara tentang pendapatan, usaha, dan informasi lainnya.
“Data ini akan bermanfaat bagi penyusunan program Pemerintah secara holistik,” ucap dia ketika ditemui secara terpisah di Bangsal Parangkarso, Kompleks Pura Pakualaman, Jogja, Minggu (1/5/2016).
Sensus Ekonomi 2016 menjadi semacam sinkronisasi antara data yang ada dan kondisi riil di lapangan yang terkait dengan kegiatan ekonomi.Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari BPS survei kali ini masih langkah awal. “Sehingga jika boleh dikatakan datanya masih bersifat kasar. Kemungkinan akan ada survei yang lebih detail tahun depan atau dua tahun lagi,” jelas dia.
Ia berharap, seluruh pengusaha yang ada di DIY bersedia terbuka mengikuti Sensus Ekonomi 2016 ini. Ia meyakini, dari setiap kegiatan sensus, ada evaluasi yang dilakukan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY J Bambang Kristianto mengatakan, pada tahap awal Sensus Ekonomi 2016, dilakukan kepada tokoh-tokoh penting di DIY seperti Gubernur, Wakil Gubernur, walikota, dan bupati. Mereka diharapkan menjadi ikon dan contoh bagi pelaku usaha lainnya di DIY.
“Harapannya, setelah tahu Sri Sultan HB X dan KGPAA Paku Alam X sudah mengikuti Sensus Ekonomi 2016, para pengusaha akan terpacu untuk ikut mendukung program ini,” ucap dia.
Sensus Ekonomi 2016 dilakukan pada 1-31 Mei 2016. Ia berharap, para pelaku usaha tergerak untuk mau menerima petugas Sensus Ekonomi 2016 dan memberikan keterangan secara jujur.