Soloraya
Senin, 2 Mei 2016 - 17:40 WIB

PENGERUKAN WADUK CENGKLIK : BBWSBS Datangkan 20 Ekskavator Keruk Waduk Cengklik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Cengklik Boyolali )(JIBI/Solopos/Dok)

Pengerukan Waduk Cengklik mulai dilaksanakan sejak Senin (25/4/2016).

Solopos.com, BOYOLALI–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mulai mengerjakan program rehabilitas Waduk Cengklik atau pengerukan waduk pada Senin (25/4/2016). Anggaran pengerukan waduk menelan dana senilai Rp26,5 miliar dari APBN 2016.

Advertisement

Pengawas pelaksana rahabilitasi Waduk Cengklik PT Aura Sinar Baru Surabaya, Supriyanto, mengatakan pengerukan waduk sudah berlangsung selama sepekan. Tahapan awal pengerukan waduk dilakukan di Desa Sobokerto, Ngempak dan Desa Senting, Sambi.

“Pengerukan waduk dilakukan selama delapan bulan mulai tanggal 1 Maret sampai tanggal 29 Oktober. Kami sekarang masih punya waktu selama enam bulan untuk menyelesaikan pengerukan Waduk Cengklik,” ujar Supriyanto saat ditemui Solopos.com di lokasi pengerukan waduk di Desa Sobokerto, Senin (2/5/2016).

Supriyanto mengatakan ada dua jenis alat berat yang khusus dikerahkan untuk mengeruk waduk. Dua alat berat itu berupa buldoser dan backhoe yang didatangkan dari Semarang. Alat berat buldoser difungsikan untuk mengeruk tanah waduk hingga rata dengan delaman mencapai 1,5 meter. Tanah yang sudah terkumpul kemudian dikeruk menggunakan alat berat backhoe untuk dibuat tanggul di pinggir waduk dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Advertisement

“Tanggul keliling Waduk Cengklik di wilayah Sobokerto panjangnya mencapai 2 km dan di Senting 2,5 km,” kata Supriyanto.

Ia menjelaskan ada sebanya 16 titik yang nantinya akan dibuatkan gorong-gorong tepat di bawah tanggul. Gorong-gorong itu berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar air untuk irigasi pertanian. Panjang gorong-gorong mencapai 28 meter.

“Kami membuat tanggul keliling di pinggir waduk agar warga tidak dapat masuk ke dalam waduk. Kawasan waduk sudah seharusnya steril dari warga,” kata dia.

Advertisement

Ia mengakui selama sepakan mengerjakan pengerukan waduk cengklik terkendala masalah cuaca dan alat berat sering mengalami trobel. Meskipun mengalami kendala optimis pengerjaan pengerukan waduk selesai tepat waktu sesuai perjanjian kontrak kerja.

Sementara itu, Pelaksana Pengerukan Waduk Cengklik, Pardio, mengakui terlambatnya pengerjaan pengerukan waduk disebabkan akibat lamanya proses pengukuran elevasi air di waduk. Pengukuran itu harus akurat agar daya tampung air lebih besar dibandingkan sebelum dilakukan pengerukan.

Ia menjelaskan anggaran senilai Rp26,5 miliar tidak hanya digunakan untuk pengerukan waduk tetapi juga untuk grouting, pembuatan tanggul, pembuatan gorong-gorong, dan pembuatan suplesi waduk.

“Kami akan mendatangkan 20 alat berat untuk mempercepat pengerukan waduk. Alat tersebut terdiri dari 10 buldoser dan 10 backhoe. Namun, saat ini yang sudah datang baru dua buldoser dan empat backhoe,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif