Jogja
Senin, 2 Mei 2016 - 04:40 WIB

MASALAH PENDIDIKAN DI GUNUNGKIDUL : Minat Siswa untuk Melanjutkan Masih Kurang

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustasi pendidikan (JIBI/Dok)

Permasalahan pendidikan di Gunungkidul salah satunya adalah minat siswa untuk melanjutkan masih minim.

Harianjogja.com, WONOSARI – Permasalahan pendidikan di Gunungkidul tidak hanya pada prestasi akademik semata. Sebab dari lama pendidikan juga ada kendala karena ada ribuan siswa yang tak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Advertisement

Di wilayah DIY, prestasi akademi di Gunungkidul merupakan yang terendah dari empat kabupaten dan satu kotamadya. Baik itu di jenjang Sekolah Menengah Pertama dan sederajat, atau pun Sekolah Menengah Atas dan sederajat.

Hal ini diakui oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Bahron Rasyid. Menurut dia, jika dilihat dari nila rata-rata siswa, maka posisi Gunungkidul masih yang terendah di DIY. “Kalau dilihat rata-rata memang yang terendah, tapi kalau dari sisi jurusan tidak semuanya menepati posisi itu. misal untuk SMK dan SMA untuk program Bahasa ranking dua,” kata Bahron saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (29/4/2016).

Dia mengaku, untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Gunungkidul terus dilakukan. Upaya ini tidak hanya menyasar di kalangan peserta didik, namun para guru juga dilibatkan dalam mengurai permasalahan tersebut.

Advertisement

Khusus untuk guru, kata Bahron, upaya dilakukan dengan meningkatkan kompetensi dalam mengajar, serta pemberdayaan dalam Kelompok Kerja Guru dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Harapannya melalui berbagai kegiatan ini maka, kualitas guru bisa meningkat sehingga berdampak terhadap adanya peningkatan mutu pendidikan di Gunungkidul.

“Sedang untuk siswa yang sekolahnya memiliki kurang baik akan dilakukan pendampingan khusus. salah satunya dapat dilihat dalam program Sukes Ujian Nasional, di mana seluruh elemen dilibatkan, mulai dari guru, para murid hingga dinas,” ujar mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah ini.

Dia menambahkan, permasalahan lain yang dihadapi pendidikan di Gunungkidul adalah masih kurangnya minat para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai akibatnya, banyak sekolah yang kekurangan murid.

Advertisement

Kondisi ini terjadi paling banyak di tingkat SMP hingga SMA. Bahkan secara rataan, Bahron memrediksi ada 16% dari total siswa yang mengikuti UN tidak melanjutkan sekolah dan kondisi ini hampir terjadi di setiap tahunnya.

Dia mencontohkan, jika melihat dari prediksi itu maka di tahun ini ada sekitar 1.700an siswa SMP yang tidak melanjutkan sekolah ke SMA atau SMK. Hal ini bisa dilihat dari jumlah siswa yang ikut UN sebanyak 10.244 anak. “Untuk antisipasi, kami terus berupaya memberikan motivasi kepada siswa sadar dan mau melanjutkan, apalagi untuk sekarang biaya sekolah juga mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif