News
Senin, 2 Mei 2016 - 22:30 WIB

Inilah Kronologi & Penjelasan Soal 2 Pesawat Lion Air Bersenggolan di Cengkareng

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat-pesawat Lion Air (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

2 Pesawat Lion Air bersenggolan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Solopos.com, JAKARTA — Insiden senggolan pesawat kembali terjadi antara pesawat B737-900ER milik Lion Air dengan pesawat Lion Air lainnya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin (2/5/2016), disebut tidak terjadi di runway atau landasan pacu.

Advertisement

“Kedua pesawat bersenggolan pada Minggu malam, saat telah selesai melakukan pushback dan dalam persiapan ke taxiway,” ujar Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air di Jakarta, .

Dia menjelaskan pesawat B737-900ER dengan nomor penerbangan JT026 rute Cengkareng-Denpasar bersenggolan dengan pesawat A330-300 rute Cengkareng-Manado dengan nomor penerbangan JT770 pada pukul 20.00 WIB.

Advertisement

Dia menjelaskan pesawat B737-900ER dengan nomor penerbangan JT026 rute Cengkareng-Denpasar bersenggolan dengan pesawat A330-300 rute Cengkareng-Manado dengan nomor penerbangan JT770 pada pukul 20.00 WIB.

Setelah kejadian, para penumpang kemudian langsung dievakuasi, dan diterbangkan dengan pesawat pengganti, termasuk kru pesawat. Saat ini, Lion Air menunggu hasil penyelidikan dari Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT) dari insiden tersebut.

“Kami menunggu hasil penyelidikan dari KNKT. Tetapi, kami tegaskan bahwa seluruh pergerakan pesawat yang dilakukan adalah atas arahan dan komunikasi dengan ATC [Air Traffic Controller],” tuturnya.

Advertisement

Sementara itu, Head of Corporate Communications & Institution Relations AirNav Indonesia Yohanes Sirait menuturkan masing-masing pesawat memang mengajukan permintaan yang sama untuk bergerak menuju taxiway.

“Cuma beda semenit, mereka minta pushback dan taxing. Kami minta konfirmasi ke masing-masing pilot, apakah sudah clear untuk pushback dan taxing atau belum, dan mereka juga sudah confirm,” tuturnya.

Namun baru berjalan sedikit, lanjut Yohanes, pilot dari Boeing tiba-tiba meminta kepada ATC untuk kembali ke parkir pesawat karena merasa sayap pesawat sebelah kanan terkena senggolan dari pesawat Lion Air lainnya.

Advertisement

Dia juga menambahkan bahwa kejadian insiden tersebut terjadi di tempat parkir pesawat, bukan di landasan pacu. Menurutnya, tempat parkir pesawat bukan sepenuhnya menjadi wilayah kewenangan AirNav Indonesia.

Sebelumnya, insiden pesawat bersenggolan juga terjadi pada awal April yang lalu. Pada saat itu, pesawat B737-800 milik Batik Air bersenggolan dengan pesawat jenis ATR milik Transnusa Aviation di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 49 penumpang dari Batik Air terpaksa menunda penerbangannya. Meski begitu, Batik Air sendiri menyiapkan pesawat pengganti dengan nomor registrasi yang lain.

Advertisement

Setelah insiden tersebut, Kementerian Perhubungan sempat membekukan izin layanan ramp handling PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) di Halim Perdanakusuma. Adapun, sertifikat kecakapan tiga orang ATC juga dicabut regulator.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif