Jatim
Senin, 2 Mei 2016 - 05:05 WIB

BENCANA PONOROGO : 4 Bulan, Dana Penanggulangan Bencana Rp7 Miliar Habis

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jalan dan rumah di Dukuh Krajan, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, yang retak-retak akibat tanah bergerak. (Istimewa)

Bencana Ponorogo terjadi secara bertubi-tubi dan membuat Pemkab Ponorogo kewalahan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Pemerintah Kabupaten Ponorogo kewalahan menghadapi bencana yang secara bertubi-tubi menimpa Kota Reog pada tahun 2016. Baru empat bulan, anggaran penanggulangan bencana di Ponorogo senilai Rp7 miliar telah habis digunakan.

Advertisement

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan anggaran penanggulangan bencana tahun ini senilai Rp7 miliar. Dan saat ini anggaran tersebut telah habis untuk  membantu korban bencana yang akhir-akhir ini terus terjadi di Kota Reog.

Dia menyampaikan anggaran penanggulangan bencana di Ponorogo sangat terbatas dibandingkan tingkat kerawanan bencana yang hampir terjadi di seluruh kecamatan. Dia menyampaikan anggaran penanggulangan bencana tahun ini sama seperti anggaran tahun 2015 yaitu senilai Rp7 miliar.

Hla saat ini anggaran penanggulangan [bencana] sudah habis, padahal ini baru masuk bulan keempat di tahun 2016. Ini kami sedang mencari bantuan anggaran di Pemprov Jawa Timur dan pemerintah pusat, supaya bencana di Ponorogo bisa ditangani dengan baik,” jelas dia kepada wartawan di gedung Sasana Praja Pemkab Ponorogo, Rabu (27/4/2016).

Advertisement

Ipong memastikan seluruh korban bencana yang terjadi di Ponorogo akan ditangani dengan baik. Korban juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah, meskipun bantuan tersebut tidak bisa sepenuhnya meringankan beban mereka.

Mengenai rencana relokasi warga di Desa Talun, Kecamatan Ngebel, karena terus terjadi bencana, hal itu akan dibicarakan dengan pihak yang bersangkutan. Hal ini karena biasanya warga tidak mau ketika diminta untuk berpindah dari kampung halamannya.

“Kami akui bantuan yang diberikan Pemkab Ponorogo kurang maksimal, karena memang anggarannya minim. Selain menyengsarakan korban, bencana juga merusak sejumlah fasilitas umum, dan itu juga perlu segera diperbaiki,” jelas dia.

Advertisement

Lebih lanjut, Ipong menegaskan belajar dari pengalaman yang terjadi saat ini, pihaknya akan meningkatkan anggaran penanggulangan bencana pda tahun depan senilai Rp25 miliar. Menurut dia, peningkatan anggaran ini supaya penanganan bencana alam di Ponorogo bisa tertangani dengan baik.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Karyono Rubeda, mengatakan bencana alam yang terjadi di Ponorogo tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga merusak sejumlah fasilitas umum.

Dia mencatat ada beberapa infrastruktur bangunan yang rusak diterjang bencana alam yaitu jembatan di Desa Karangpatihan, Balong, bungkal yang putus total setelah diterjang banjir, kerusakan jembatan di Desa/Kecamatan Sawoo, dan lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif