Teknologi
Senin, 2 Mei 2016 - 12:45 WIB

APLIKASI SMARTPHONE: Makan Korban, Snapchat Didesak Hapus Fitur Ini

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antarmuka Snapchat. (Engadget.com)

Aplikasi smartphone Snapchat juga dituntut lebih dari Rp200 triliun.

Solopos.com, ATLANTA – Aplikasi yang populer di kalangan pengguna ponsel pintar (smartphone), Snapchat diminta untuk menghapus fitur Speed Filter. Fitur tersebut telah menyebabkan kecelakaan dan membuat korbannya menderita cedera otak.

Advertisement

Dilansir laman Theverge, Sabtu (29/4/2016), kecelakaan itu terjadi September 2015 lalu. Kala itu gadis bernama Christal Mcgee tengah berfoto selfie dengan fitur Speed Filter di Snapchat sambil mengemudikan mobil Mercedes Benz C230 milik ayahnya.

Seperti namanya, Speed Filter dapat memperlihatkan seberapa cepat seseorang di dalam foto melaju. Dalam foto Mcgee, gadis 18 tahun yang membawa tiga orang teman di dalam mobilnya itu tercatat melaju dengan kecepatan 113 mph atau sekitar 181 km/jam.

Padahal di jalan tersebut kecepatan dibatasi hanya sampai 80 km/jam. Karena tidak memerhatikan jalan, Mcgee menabrak mobil Mitsubishi Outlander di depannya. Ia mendapat luka di dahi, meski begitu ia masih sempat berselfie dan mengunggahnya ke Snapchat. “Beruntung aku masih hidup,” demikian tulis Mcgee saat dibawa ambulan.

Advertisement

Tetapi tidak seberuntung Mcgee, Wentworth Maynard yang merupakan sopir mobil Mitsubishi menderita cedera otak serius. Pria itu dirawat di rumah sakit selama lima pekan dan kini harus menggunakan kursi roda untuk berjalan. Karena kondisinya itu, Maynard tidak bisa lagi menjalankan profesinya sebagai sopir taksi.

Lewat seorang pengacara, Maynard dan istrinya menuntut Snapchat membayar US$16 miliar atau lebih dari Rp200 triliun plus ganti rugi biaya perawatan di rumah sakit. Ia juga meminta fitur yang membahayakan itu dihapus supaya tidak timbul korban lain.

“Kami akan memastikan bahwa Christal Mcgee sebagai yang bertanggung jawab, termasuk Snapchat. Snapchat sebagai sebuah produk telah menyediakan sesuatu yang sangat berbahaya tanpa peringatan atau perlindungan dan terkesan tak acuh akan akibatnya,” ungkap Shane Peagler, pengacara Maynard.

Advertisement

Sementara itu Snapchat hingga saat ini enggan berkomentar terkait kecelakaan maupun tuntutan Maynard. Dilaporkan laman Independent, juru bicara aplikasi smartphone berlogo hantu itu hanya mengatakan pihaknya sudah memberi peringatan supaya penggunanya tidak melakukan snap ketika mengemudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif