News
Senin, 2 Mei 2016 - 15:30 WIB

Ahok Kembali Tantang Pejabat DKI Ikuti Jejak Rustam Effendi, Siapa Lagi?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Gubernur DKI yang akrab disapa Ahok tersebut memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras.(JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A/dok)

Pengunduran diri Rustam Effendi menjadi momen bagi Ahok untuk menantang pejabat PNS DKI untuk mundur.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menantang pegawai negeri sipil (PNS) yang menjadi pejabat di Pemprov DKI Jakarta untuk mengajukan pengunduran diri. Kali ini, Ahok beralasan pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada PNS lain agar dapat naik jabatan menjadi pejabat eselon.

Advertisement

“PNS yang merasa sudah terlalu kaya, tidak mau mengabdikan diri lagi kepada DKI karena tidak bisa lagi main proyek, lebih baik mengalah. PNS yang baik di sini masih banyak yang bagus,” kata Ahok di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

Pasalnya, menurut Ahok Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki jumlah pegawai yang lebih. Sayangnya, jumlah PNS yang bisa menjadi pejabat eselon sangat terbatas. Apalagi, masa menunggu waktu pensiun juga sangat lama.

“Apalagi UU ASN [Aparatur Sipil Negara] kita tambah dua tahun usia pensiunnya, jadi 60 tahun,” kata Ahok. Baca juga: Setelah Rustam Effendi, Ahok Tantang Pejabat DKI Mundur Senin Depan.

Advertisement

Tercatat terdapat beberapa pejabat DKI Jakarta yang telah mengundurkan diri. Mereka adalah mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Novrizal, mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Haris Pindratno, mantan kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto, dan terakhir Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

Sebelumnya, Ahok mengatakan tsk takut akan kehabisan pegawai PNS. Pihaknya meyakini masih ada PNS yang baik dan rajin. Hal tersebut ditunjukan Ahok dengan memilih calon wakil gubernur dari kalangan PNS, yakni Heru Budi Hartono. Baca juga: Ini Cerita Ahok di Balik Mundurnya Pejabat DKI Sebelum Rustam Effendi.

“Saya di sini bangun melawan stigma PNS pasti malas, bodoh, korup. Banyak PNS profesional, rajin. Kalau mau dapat gaji besar, harus kerja baik. Saya sampai mempertaruhkan karier politik. Makanya saya pilih calon pasangan dari PNS,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif