News
Minggu, 1 Mei 2016 - 18:03 WIB

WNI DISANDERA ABU SAYYAF : Ditinggal Penyandera di Depan Rumah Gubernur Sulu, Malam Ini Dipulangkan ke Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pejuang Abu Sayyaf (kiri) berpose dengan militan dari Malaysia dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015 (straitstimes.com)

WNI yang disandera Abu Sayyad dibebaskan. Mereka sempat ditinggalkan begitu saja oleh penyandera di depan rumah Gubernur Sulu.

Solopos.com, ZAMBOANGA — Sebanyak 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf dan telah dibebaskan kini dalam kondisi baik dan sehat. Namun, soal pembayaran tebusan kepada kelompok penyandera, pemerintah Filipina belum memberikan konfirmasi.

Advertisement

Ke-10 WNI yang dibebaskan tersebut muncul dalam kondisi sehat ketika didrop kelompok penyandera di depan rumah Gubenur Sulu, Toto Tan, yang berlokasi di Kota Jolo, Minggu (1/5/2016). Kepala Kepolisian setempat, Junpikar Sitin, mengatakan mereka selanjutnya dibawa ke kamp militer Filipina. Di sana, mereka diatur untuk dikembalikan ke Indonesia.

Militer Filipina berharap berbagai operasi militer bisa mendorong pembebasan sandera. Wali Kota Jolo, Hussin Amin, juga menyambut baik pembebasan sandera asal Indonesia itu, namun dia tidak tahu apakah uang tebusan jadi dibayarkan atau tidak.

“Jika pembebasan besar ini terjadi karena uang, mereka yang membayar berarti mendukung Abu Sayyaf,” kata dia, Minggu, dikutip Solopos.com dari situs CBCNews. “Uang itu akan digunakan untuk membeli senjata api dan akan digunakan untuk mendukung aksi kriminal mereka. Kesepuluh anak buah kapal (ABK) kapal tunda Brahma 12 itu dikabarkan telah dibebaskan Abu Sayyaf dengan uang tebusan senilai Rp5,4 miliar.

Advertisement

Para sandera dikawal untuk keluar dari sebuah perkemahan di hutan Sulu dan kemudian ditinggalkan begitu saja di depan rumah gubernur. Saat ini, para sandera masih berada di markas Angkatan Udara Mindanao Barat di Zamboanga. Mereka telah diberi makan, pakaian, dan diperiksa dokumen keimigrasian mereka.

Laporan Kompas TV live dari Zamboanga menyebutkan para sandera tersebut selama beberapa pekan dibawa berpindah-pindah di dalam hutan yang lebat. Meski dalam kondisi baik, mereka hanya diberi makan sekali dalam sehari.

Kabarnya, mereka akan dibawa ke Indonesia dengan pesawat carter malam ini. Rencananya mereka akan diterbangkan ke Tarakan sebelum dibawa ke kota asal masing-masing.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif