SOLOPOS.COM - Pembuatan kerangka beton jalan layang tol Solo- Kertosono di Balerejo, Kabupaten Madiun, Sabtu (21/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)
Tol Solo-Kertosono terus dilaksanakan pembangunannya.
Madiunpos.com, MADIUN – Sejumlah kendala memperlambat pengerjaan fisik proyek jalan tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Hingga kini, pembangunan tol di ruasa setempat tercatat baru mencapai 10 persen.
“Sejauh ini pengerjaannya masih kecil, baru sekitar sekitar 10 persen,” ujar Direktur Teknik Badan Usaha Jalan Tol Ngawi-Kertosono Yudhi Dhramawan kepada wartawan, Jumat (29/4/2016).
Ia mrngakui perkembangan fisik jalan tol di wilayah Kabupaten Madiun tersebut sangat lamban menyusul beberapa kendala yang menghambat pengerjaan.
Di antaranya proses pembebasan lahan yang belum selesai, baik tanah milik warga yang menolak penawaran harga, tanah Perhutani, pemda, maupun tanah wakaf.
“Selain itu, kondisi cuaca yang cenderung banyak hujan juga memengaruhi kerja para pekerja bangunan,” kata dia. Yudhi berharap proses pembebasan lahan dapat segera selesai agar pengerjaan fisik tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono juga dapat berjalan lancar.
Sementara, data Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Madiun mencatat, proses pembebasan lahan yang terdampak pembangunan proyek jalan tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono di wilayah Kabupaten Madiun, telah mencapai 79 persen.
Dari jumlah total 2.900 bidang tanah yang terdampak, masih terdapat 618 bidang tanah yang belum dapat dibebaskan.
Ditargetkan, tahun 2016 sudah selesai. Sebab, Presiden Joko Widodo memproyeksikan fisik jalan tol tersebut selesai pada tahun 2018 mendatang,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Mantingan-Kertosono I, Gunadi.