Jogja
Minggu, 1 Mei 2016 - 11:20 WIB

PEMKAB SLEMAN : 5 Tahun Lagi Jadi Smart Regency, Seperti Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo (kanan) menyerahkan cindera mata pada Ketua Smart Indonesia Intiative Prof. Suhono Harso Supangkat dalam pembukaan workshop di Gedung Graha Sarina Vidi Sleman, Jumat (29/4/2016).(Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Sleman memiliki rencana mewujudkan kabupaten cerdas.

Harianjogja.com, SLEMAN- Dalam lima tahun ke depan, Sleman bertekad menjadi smart regency. Saat ini, strategi mewujudkan Sleman sebagai kabupaten cerdas pada 2020 mendatang, masih dirumuskan dengan melibatkan tim lintas sektoral, dan para ahli.

Advertisement

Smart regency merupakan konsep kabupaten cerdas untuk membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada. Pengelolaan dilakukan dengan efisien dan memanfaatkan teknologi. Hal itu untuk memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat.

Menurut Bupati Sleman Sri Purnomo, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) menjadi salah satu pijakan arah dan strategi pemerintah mewujudkan Sleman sebagai smart regency. Dia meyakini, implementasi smart regency akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Untuk bidang kesehatan misalnya, warga dapat memantau ketersediaan kamar melalui layanan interkoneksi. Dengan begitu, warga tidak merasa diping-pong saat membutuhkan kamar rawat inap.

Sementara di sektor pendidikan, penerapan smart education sudah dirintis di beberapa sekolah. Semisal melalui penerimaan peserta didik baru dengan sistem online, dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Selain itu, konsep kabupaten cerdas juga diterapkan dengan memberikan fasilitas free wifi, salah satunya di kawasan Taman Denggung. Menurut Sri, konsep smart regency tidak bisa serta-merta direalisasikan karena banyak infrastruktur yang perlu disiapkan. Di tahap awal, konsep tersebut disusun untuk jangka waktu lima tahun.

Advertisement

Selain meningkatkan pelayanan, kata Sri, dukungan teknologi informasi yang terintegrasi dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah. “Yang jelas, konsep ini akan meningkatkan performa pemerintah untuk melayani masyarakat. Tata kelola pemerintahan akan memanfaatkan teknologi informasi yang modern dan mampu memberikan respon yang efektif,” kata bupati pada pembukaan workshop ‘Pembangunan Kota dan Kabupaten Cerdas’, Jumat (29/4/2016) di  Gedung Graha Sarina Vidi Sleman.

Ketua Smart Indonesia Initiative Prof. Suhono Harso Supangkat mengatakan, suatu daerah dinilai maju jika menerapkan konsep smart city yang didukung dengan teknologi. Hal itu dilakukan agar dapat mencerdaskan masyarakat. “Mencerdaskan masyarakat itu merupakan amanat undang-undang. Dalam UUD 1945 disebutkan, penyelenggaraan pemerintah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Suhono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif