Sport
Sabtu, 30 April 2016 - 09:27 WIB

PROLIGA 2016 : Tim Putra BNI Taplus Gagal Revans

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Jakarta BNI Taplus, Paulo Marcelo Ferreira, bersiap melakukan servis ketika melawan Surabaya Samator pada laga pembuka Final Four Seri I Pertamina Proliga di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jumat (29/4). Dalam laga ini, BNI Taplus kalah 2-3 (27-29, 25-18, 25-22, 21-25, 12-15). (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Proliga 2016 untuk Tim Putra BNI Taplus gagal revans saat menghadapi Surabaya Samator.

Solopos.com, BANDUNG — Ambisi Jakarta BNI Taplus untuk revans terhadap Surabaya Samator gagal. Aji Maulana dkk. kembali takluk dari tim asal Surabaya tersebut pada pertarungan sengit dalam laga pembuka Final Four Seri I Pertamina Proliga di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jumat (29/4/2016). Sebelumnya, BNI Taplus dua kali menelan kekalahan di babak reguler.

Advertisement

Kali ini, tim besutan pelatih asal Brasil, Edwardo De Paolo, tersebut menyerah dengan skor sangat ketat 2-3 (27-29, 25-18, 25-22, 21-25, 12-15) dari Samator. BNI Taplus sebenarnya selalu melakoni start dengan baik, terutama pada game pertama hingga ketiga. Namun, anak asuh Edwardo De Paolo kehilangan fokus pada akhir babak keempat dan kelima.

“Hasil yang buruk, tapi kami harus memikirkan pertadingan besok, kami harus secepatnya recovery,” ungkap Edwardo dalam jumpa pers seusai laga.

Advertisement

“Hasil yang buruk, tapi kami harus memikirkan pertadingan besok, kami harus secepatnya recovery,” ungkap Edwardo dalam jumpa pers seusai laga.

BNI Taplus tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan setelah kekalahan dari Samator. Sebab sehari berikutnya, mereka langsung berjumpa tim tangguh lain, Jakarta Pertamina Energi, Sabtu (30/4/2016).

“Tidak ada persiapan, bagaimana mau persiapan, kami tidak mungkin melakukan latihan karena besok [Sabtu] langsung bertandingn, paling kami akan diskusi ringan saja dengan tim untuk besok,” jelas Edwardo.

Advertisement

Tensi pertandingan semakin meningkat di game ketiga. Surabaya Samator yang sempat tertinggal 7-11 mampu menyamakan kedudukan 16-16. Namun tim asal Surabaya tersebut akhirnya menyerah 22-25 di game ini.

Mengetahui lawan mereka bisa mengunci kemenangan, Samator mati-matian di game keempat dan kelima. Mereka akhirnya memastikan kemenangan 3-2 dengan memanfaatkan penurunan performa dan stamina BNI Taplus.

“Kami bersyukur atas hasil ini, yang jelas BNI bermain luar biasa. Pemain mereka semuanya ‘hidup’, terutama pemain asing mereka No. 8 [Paulo Marcelo Ferreira], kemampuan BNI mengagetkan terutama di game pertama,” jelas Pelatih Surabaya Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono.

Advertisement

Menurut Ibarsyah, penampilan buruk timnya di tiga game pembuka disebabkan karena gagal melakukan receive dengan baik. “Idealnya receive lalu dapat poin, tapi ini tidak, kami banyak salah di receive dan juga servis ,” jelas dia.

Hanya menang tipis 2-3 di laga pembuka membuat Samator hanya memetik dua poin di laga perdana mereka di Final Four Seri I ini. Samator pun enggan sesumbar dalam menghadapi laga berikutnya melawan Palembang Bank Sumsel, Sabtu. “Semua laga berat, tidak ada yang ringan,” ujar Ibarsyah.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif