News
Sabtu, 30 April 2016 - 15:48 WIB

Pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo Segera Diresmikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto bangunan terminal baru Bandara Djalaludin yang masih dalam tahap pembangunan di Kecamatan Isimu, Gorontalo, Selasa (26/1). (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo akan diresmikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada akhir pekan ini

Harianjogja.com, JAKARTA– Pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo siap diresmikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada akhir pekan ini.

Advertisement

Demikian disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Gorontalo Hemi Pamuraharjo dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Sabtu (30/4/2016).

Bandara Djalaludin Gorontalo merupakan bandar udara kelas 1 (satu) yang terletak di Kabupaten Gorontalo, 18 km dari Ibu Kota Kabupaten Limboto, Provinsi Gorontalo.

Beberapa waktu lalu, pihak Kementerian Perhubungan telah selesai mengembangkan sisi udara dan sisi darat Bandara Djalaludin Gorontalo. Pengembangan sisi udara yaitu pengembangan apron yang semula hanya berukuran 230 x 80 M dan hanya mampu menampung 2 unit pesawat sejenis 737-800 serta 1 unit sejenis ATR, menjadi 130 x 291 M dan mampu menampung 3 unit pesawat sejenis 737-800 serta 2 unit sejenis ATR.

Advertisement

Selain itu, landasan pacu pacu Bandara Djalaluddin berukuran 2.500 meter x 45 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 meter x 400 meter pada tahun 2019. Bandara Djalaludin Gorontalo mampu didarati Pesawat Boeing 737-900 ER dan maskapai yang sudah beroperasi, di antaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air dan Avia Star yang dalam satu harinya terdapat 20 pergerakan pesawat.

Pengembangan juga dilakukan pada sisi darat berupa pembangunan gedung terminal baru dan area parkir bandara. Gedung terminal baru yang terdiri dari 2 (dua) yang mampu menampung 2.500 penumpang dan menggantikan gedung terminal lama yang hanya cukup untuk 250 penumpang.

“Gedung terminal baru Bandara Gorontalo ini dibangun sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang dibiayai APBN. Setelah terminal baru dioperasikan, terminal lama akan dijadikan embarkasi haji bersifat reguler dan akan menampung 250 jamaah,” ujar Hemi.

Advertisement

Selain pembangunan terminal baru, Bandara Djalaludin Gorontalo juga mengembangkan area parkir bandara.

Hemi menambahkan, Bandara Djalaluddin akan dijadikan Badan Layanan Umum (BLU). Skema BLU bertujuan mempercepat perputaran keuangan, sehingga hasil dari pendapatan bisa dipergunakan secara langsung untuk penambahan fasilitas bandara dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap penumpang. Selain itu dengan skema BLU, Bandara Djalaludin Gorontalo dapat dikelola dengan lebih profesional.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif