Jogja
Sabtu, 30 April 2016 - 15:55 WIB

MISTERI KEMATIAN SISWI SD : Meninggal Tak Wajar, Jenazah Siswi SD Dibongkar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses pembongkaran mayat siswi kelas 5 SD yang diduga menjadi korban pembunuhan di Sawahan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, Sabtu (30/4/2016) pagi. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Misteri kematian siswi SD di Sleman akan diungkap, salah satunya dengan dilakukannya autopsi jenazah

Harianjogja.com, SLEMAN- Polres Sleman membongkar kuburan untuk kepentingan autopsi jenazah di Pemakaman Sawahan, Margomulyo, Seyegan, Sleman Sabtu (30/4/2016) pagi.

Advertisement

Petugas melakukan autopsi terhadap jenazah Nia Hesti Setianingsih, 11, siswi kelas 5 Sekolah Dasar yang diduga meninggal akibat pembunuhan.

Korban tercatat sebagai warga Dusun Sawahan, RT04/RW02 Margomulyo, Seyegan, Sleman. Pada awalnya dilaporkan hilang lebih dari 24 jam. Kemudian ditemukan di dalam sumur pada Sabtu (23/4/2016) pagi.

Saat itu muncul dugaan korban melakukan bunuh diri sehingga langsung dimakamkan. Namun setelah itu polisi mendapatkan sejumlah bukti baru seperti adanya luka di kemaluan korban.

Advertisement

Pantauan Harianjogja.com, jenazah korban dimakamkan berjarak sekitar 10 meter dari pintu masuk di sisi kanan pemakaman. Untuk proses autopsi tersebut, dipasang tenda tertutup agar proses penggalian dan autopsi tidak diketahui masyarakat umum.

Ada belasan tim dari Kedokteran Forensik RSUP Sardjito, Tim Identifikasi Polres Sleman dan Tim DVI Bidokkes Polda DIY yang melakukan proses pembongkaran dimulai pukul 08.00 WIB. Ratusan warga sekitar pun berjubel menyaksikan proses itu dari luar pemakaman.

“Pada awalnya dikira bunuh diri karena ditemukan di dalam sumur, tetapi kemudian kok informasinya meninggal mencurigakan. Empat hari lalu [Senin 25/4] juga banyak polisi datang [olah TKP ulang],” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, Sabtu (30/4/2016) di sekitar lokasi.

Advertisement

Kapolsek Seyegan AKP Ngadiran menjelaskan, pembongkaran jenazah itu dilakukan atas persetujuan keluarga guna menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian korban. Pasalnya ada dugaan korban meninggal dunia secara tidak wajar.

“Mayat di wajahnya, dalam arti ada sesuatu yang mencurigakan. Jadi tidak murni meninggal dunia karena bunuh diri, awalnya masyarakat mengira memang bunuh diri,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif