Soloraya
Jumat, 29 April 2016 - 19:40 WIB

UJIAN NASIONAL : Ini Satu-Satunya SMP di Sragen Penyelenggara UNBK

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Ujian nasional, SBBS Gemolong menjadi sekolah satu-satunya penyelenggara UNBK.

Solopos.com, SRAGEN–Dari 111 SMP/MTs, negeri, swasta yang menjadi panitia ujian nasional (UN) di Sragen, hanya ada satu sekolah yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). UN SMP bakal diselenggarakan pada Senin-Kamis (9-12/5/2016) mendatang.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Suwandi, mengatakan hanya SMPN Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) Gemolong yang siap menyelenggarakan UNBK di Sragen. Dia mengakui jumlah SMP yang bisa menyelenggarakan UNBK lebih sedikit dibandingkan SMA maupun SMK. “Salah satu syarat supaya bisa menyelenggarakan UNBK, sekolah itu harus punya sarana komputer yang berjumlah minimal 1/3 dari jumlah siswa. Jumlah siswa SMP itu jauh lebih besar daripada jumlah siswa SMA atau SMK. Sarana komputer di SMK rata-rata sudah memadai untuk menyelenggarakan UNBK dengan jumlah siswa yang tidak sebanyak SMP,” kata Suwandi kepada Solopos.com, Jumat (29/4/2016).

Jumlah peserta UN SMP/MTs, negeri, swasta dan sederajat di Sragen mencapai 15.035 siswa. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan peserta UN SMA/SMK/MA negeri, swasta dan sederajat yang mencapai 11.023 siswa. Suwandi mengaku selama ini tidak memasang target kenaikan jumlah SMP yang bisa menyelenggarakan UNBK. “Itu tergantung kesiapan sekolah. Kalau sekolah belum siap tentu tidak bisa dipaksakan. Saya tidak memasang target. Tapi dari tahun ke tahun biasanya jumlah sekolah yang menyelenggarakan UNBK naik. Tahun lalu hanya ada tiga SMA/SMK yang bisa menyelenggarakan UNBK. Pada tahun ini ada 11 SMA/SMK yang bisa menyelenggarakan UNBK,” terang Suwandi.

Suwandi menjamin perbedaan teknis pelaksanaan UN itu tidak akan mempengaruhi hasil. Menurutnya, pelaksanaan UN biasa maupun UNBK tetap mendapat pengawasan yang ketat. Dia menekankan pentingnya menjunjung tinggi kejujuran dalam mengerjakan soal UN demi menjaga integritas. ”Tahun lalu ada sejumlah SMP yang tidak menyelenggarakan UNBK, namun mendapat penghargaan karena dinilai berintegritas tinggi. Para siswa mampu menjunjung tinggi kejujuran dalam mengerjakan soal UN,” papar Suwandi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif