Jogja
Jumat, 29 April 2016 - 03:20 WIB

TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA : Baru 68% Pemilik Sumber Radiasi Miliki Izin

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nuklir (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Teknologi nuklir Indonesia sudah mulai dimanfaatkan tetapi belum seluruhnya berizin.

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mencatat baru 68% dari pemilik sumber radiasi yang sudah mengantongi izin.

Advertisement

Adapun saat ini sudah lebih dari 13.000 permohonan izin baru untuk pemanfaatan sumber radiasi pengion dan nuklir yang masuk ke BAPETEN, sedangkan kemampuan BAPETEN untuk melakukan inspeksi pada pemohon hanya 1.000 per tahun.

Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN Zainal Arifin pada Kamis (28/4/2016) mengatakan selama ini penggunaan sumber radiasi pengion dan nuklir sudah banyak digunakan di Indonesia, terutama untuk bidang medis dan industri, dan untuk bisa menggunakannya setiap pihak harus terlebih dahulu memiliki izin. Mengingat masih minimnya kemampuan BAPETEN untuk mengeluarkan izin pemanfaatan, hingga kini BAPETEN terus berupaya menyelesaikan proses verifikasi untuk mengeluarkan izin pemanfaatan sumber radiasi pengion dan bahan nuklir.

Karena belum tentu pemohon bisa langsung mendapatkan izin karena banyak juga yang masih memiliki kendala. Misalnya saja, banyak juga pemohon yang ingin menggunakan alat sumber radiasi tapi belum memiliki fisikawan atau ahli radiologi, utamanya pada klinik-klinik kesehatan di luar Jawa. Guna mempermudah permohonan izin, menurut Zainal mulai 2016 ini perizinan pemanfaatan sumber radiasi dapat dilakukan secara online.

Advertisement

“Awalnya kami hanya menggunakan online untuk perizinan yang berkaitan dengan ekspor impor, tapi sekarang semua jenis perizinan bisa melalui online. Ini untuk efisiensi dan efektivitas karena menerobos ruang dan waktu, sehingga diharapkan tidak ada penggunaan simber radiasi tanpa izin,” imbuhnya, dalam Sosialisasi Pengawasan dan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Penguatan Keamanan Nuklir di Indonesia, di Hotel Grand Aston, Jogja.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif