News
Jumat, 29 April 2016 - 20:13 WIB

Setelah Rustam Effendi, Ahok Tantang Pejabat DKI Mundur Senin Depan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rustam Effendi (Istimewa/Detik)

Rustam Effendi telah mundur dan membuat Ahok dikritik berbagai pihak. Justru, Ahok menantang PNS DKI Jakarta lainnya untuk mundur pekan depan.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi polemik yang terus berkembang soal kepemimpinannya setelah mundurnya Rustam Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta. Ahok justru menantang seluruh pejabat Pemprov DKI yang ingin mundur untuk mengajukan surat pengunduran diri.

Advertisement

“Saya tantang, kalau ada pejabat yang mau mundur, ajukan saja surat pengunduran diri. Langsung saya terima kok,” kata Ahok dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV live dari Balai Kota DKI, Jumat (29/4/2016).

Dia menegaskan tidak masalah jika para pejabatnya mengundurkan diri. Ahok lalu mengungkapkan selama ini baru ada empat pejabat PNS yang berani mengundurkan diri. “Kamu tahu PNS di DKI ada berapa? 72.000. Itu [jumlah] PNS. Yang mundur berapa? Ada 4. Hitung aja 4 dari 72.000, berapa persen itu? Satu lagi ada yang bilang ‘saya kayaknya ga sanggup ini Pak’. Ya silakan,” ujar Ahok.

Soal pengunduran diri Rustam Effendi, Ahok kembali menantang kepada PNS lainnya yang ingin mengikuti jejak mantan Wali Kota Jakarta itu. Bahkan Ahok terang-terangan mempersilakan siapapun yang tidak mau bekerja dengannya segera mengajukan surat pengunduran diri Senin (2/5/2016) mendatang.

Advertisement

“Kepala dinas ada yang mundur ga, kamu hasut aja deh, mungkin orang enggak mau kerja sama dengan Ahok, silakan,” kata dia.

“Bapak ibu kepala dinas, wali kota, wakil wali kota, bupati, di DKI, kalau Anda tidak suka dengan saya, mau ikut jejak Pak Rustam, tolong hari Senin ajukan surat pengunduran diri ke saya,” kata Ahok.

Ahok ingin melihat ada berapa surat pengunduran diri yang sampai ke mejanya Senin pekan depan. “Saya mau lihat ada berapa surat yang mundur. Kalau ada banyak, akan saya hitung.”

Advertisement

Hari ini, Ahok mengatakan akan mengganti jajaran direksi salah satu badan usaha milik daerah, yaitu Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Salah satu yang akan diganti adalah Direktur Utama Luthfi Rachman.

Menurut Ahok, Luthfi tidak berani setiap kali mengambil keputusan. “Ya, makanya kami mau ganti tim untuk Pasar Jaya. Saya pikir si Luthfi ini terlalu baik,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat.

Ahok menjelaskan, menjadi pejabat di Jakarta yang dibutuhkan tidak hanya jujur dan baik, melainkan butuh pengorbanan dalam mengambil keputusan dan menjalani tugas meskipun bertentangan dengan sistem sebelumnya. “Kamu juga butuh nothing to lose, jadi enggak kami pertahankan. Artinya itu (tidak jalankan tugas) kamu berani kehilangan jabatan,” ujar Ahok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif