Jogja
Jumat, 29 April 2016 - 00:20 WIB

PERTANIAN BANTUL : Busuk Leher Ancam Sawah Tadah Hujan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PEMUPUKAN -- Seorang petani sedang melakukan pemupukan di sawahnya beberapa waktu lalu. Saat ini konsumsi pupuk cenderung merosot lantaran banyaknya hama sehingga sebagian besar petani memilih berhenti bertanam. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pertanian Bantul mengalami serangan hama.

Harianjogja.com, BANTUL-  Hama tanaman padi jenis Blas atau busuk leher mulai mengancam lahan pertanian tadah hujan di Bantul. Kecamatan Dlingo dan Imogiri memiliki riwayat serangan hama jenis ini.

Advertisement

Serangan penyakit tanaman Blas pada musim tanam pertama awal tahun ini telah menyerang dua hektare lahan pertanian di Dlingo. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Bantul, Widodo mengatakan, penyakit jenis ini kerap menyerang lahan tadah hujan yang berada di wilayah perbukitan.

“Itu kenapa banyak ditemukan di Dlingo, karena di sana mayoritas sawah tadah hujan bukan irigasi. Di Selopamioro, Imogiri juga pernah terjadi,” terang Widodo, Kamis (28/4/2016). Penyakit blas mengakibatkan gabah tak berisi alias hampa, alhasil petani terancam gagal panen.

Ciri-ciri khas padi yang terserang penyakit ini, antara lain ujung tangkai malai padi membusuk. Itu sebabnya penyakit ini kerap disebut busuk leher.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif