Jatim
Kamis, 28 April 2016 - 11:05 WIB

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN : Hadapi MEA, Bupati Akui Kualitas SDM di Madiun Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Madiun Muhtarom. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Madiun masih rendah.

Madiunpos.com, MADIUN — Bupati Madiun Muhtarom mengakui kualitas sumber daya manusia (SDM) di Madiun masih rendah.

Advertisement

Untuk itu, perlu ada inovasi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) supaya masyarakat Madiun tidak hanya menjadi penonton di pasar global.

Muhtarom menyampaikan jumlah penduduk di Kabupaten Madiun saat ini 720.768 jiwa. Dari jumlah itu, warga yang lulusan Akademi/Diploma/Sarjana Muda/SI/SII/SIII sebanyak 2,15%, lulusan SMA/sederajat sebanyak 30,77%, lulusan SMP/sederajat sebanyak 23,21%, dan pendidikan lainnya 8,29%.

Menurut dia, masyarakat dan Pemkab Madiun harus siap menghadapi MEA yang sudah mulai berjalan. Pemerintah menyiapkan mengenai kebijakan daerah dan mengembangkan potensi seperti sektor pertanian, buah-buahan, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, serta perdagangan.

Advertisement

“Tentunya potensi tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat ketika dikelola oleh sumber daya manusia yang berkualitas,” kata dia saat membuka acara Workshop Rencana Aksi Pemkab Madiun Menghadapi MEA Berbasis Inovasi di ruang Graha Eka Kapti Pemkab Madiun, Selasa (26/4/2016).

Dengan mengetahui kekurangan yaitu masih rendahnya kualitas SDM, kata dia, Pemkab Madiun harus meningkatkan terobosan serta program pembanguann yang inovatif, berkelanjutan, dan konsisten.

Muhtarom berharap peserta workshop bisa mengikuti kegiatan ini hingga selesai dan bisa merumuskan dalam bentuk pokok-pokok pikiran.

Advertisement

Muhtarom menambahkan dalam menghadapi MEA, pemerintah daerah harus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada publik.

Hal itu, kata dia, seperti disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri bahwa seluruh pemerintah daerah supaya lebih siap dalam menghadapi tantangan dan tuntutan dalam kebijakan otonomi daerah.

“MEA ini bukan untuk dihindari melainkan untuk dihadapi dengan langkah dan upaya tertata supaya tetap survive. Selain itu, harus melakukan penguatan kapasitas SDM,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari laman pemkabmadiun.go.id, Rabu (27/4/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif