News
Kamis, 28 April 2016 - 16:30 WIB

Kurs Rupiah Ditutup Menguat 12 Poin Seiring Paket Kebijakan Ekonomi XII

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Kurs rupiah ditutup menguat hari ini seiring pengumuman paket kebijakan ekonomi.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah bergerak menguat hari ini, Kamis (28/4/2016). Rupiah ditutup di level Rp13.190/dolar AS atau menguat 12 poin (0,09%). Hal ini seiring rencana pengumuman paket kebijakan ekonomi XII sore ini.

Advertisement

Pagi tadi, kurs rupiah dibuka menguat 0,14% atau 18 poin ke Rp13.184 per dolar AS. Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan kembali melemahnya laju dolar AS, setelah terimbangi penguatan kembali harga minyak mentah dunia seiring penilaian adanya penurunan pada suplai cadangan minyak AS, memberikan kesempatan kembali pada laju rupiah untuk tetap bergerak positif.

Berbeda dengan sehari sebelumnya, di saat rupiah cenderung tertahan pergerakannya. Reza mengemukakan rilis kenaikan consumer confidence Korsel membuat won terapresiasi, dan dibarengi positifnya rilis Gfk consumer confidence Jerman, retail sales Spanyol. Sehingga loan growth Zona Eropa yang berimbas pada laju euro yang menguat, juga turut membuat laju rupiah bergerak positif.

“Harapan terhadap rupiah yang dapat mematahkan tren pelemahannya, memberikan sentiment positif pada pelaku pasar,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (28/4/2016).

Advertisement

Dari sisi sentimen, ujarnya, cukup membantu untuk penguatan laju rupiah. “Sehingga diharapkan laju rupiah kembali mencoba untuk bergerak positif,” kata Reza.

Presiden Joko Widodo direncanakan akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi XII sore ini di Kompleks Istana Kepresidenan hari ini, Kamis. Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengkonfirmasi bahwa pengumuman paket kebijakan akan dilakukan langsung oleh Presiden.

“Kita akan mengumumkan paket deregulasi nanti sore, Presiden nanti yang mengumumkan,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (28/4/2016).

Advertisement

Dalam sepekan belakangan, kisi-kisi paket kebijakan terbaru ini bakal mengakomodir kemudahan dalam berbisnis (ease of doing business). Seperti diketahui pemerintah bakal menerbitkan paket kebijakan ekonomi XII dengan fokus perbaikan kemudahan melakukan bisnis.

Darmin pernah menjelaskan sasaran paket kebijakan ini untuk meningkatkan rangking kemudahan melakukan bisnis (ease of doing business/EODB) yang saat ini bertengger di posisi 109. Pemerintah berambisi memperbaiki rangking menjadi 40.

Substansi paket sebagian besar berisi penyederhanaan perizinan dan prosedur. Salah satunya penyederhanaan prosedur pengajuan izin mendirikan bangunan (IMB). Dia menuturkan satu izin IMB membutuhkan banyak prosedur, misalnya penanganan limbah. Selain itu, struktur bangunan dan instalasi listrik juga harus diperiksa. Prosedur teesebut membutuhkan waktu berhari-hari.

Tak berhenti di situ, petugas juga akan memeriksa atap saat proses pembangunan. Bahkan setelah terbangun pun, masih ada sertifikat laik fungsi (SLF).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif