Soloraya
Kamis, 28 April 2016 - 16:40 WIB

KERJA SAMA UNIVERSITAS : Ini Yang Ditawarkan Keraton Kasunanan Kepada Fakultas Pertanian di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Dok/JIBI/Solopos)

Kerja sama universitas, keraton menawarkan kajian pustaka tentang tanaman dan obat-obatan.

Solopos.com, SOLO–Keraton Solo menawarkan kepada para dekan fakultas pertanian se-Indonesia untuk mengkaji atau meneliti pustaka mengenai beragam tanaman dan obat-obatan.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Plt. Paku Buwono XIII Keraton Solo, K.G.P.H. Puger saat berbincang dengan Solopos.com setelah menyambut kedatangan dekan fakultas pertanian se-Indonesia di Keraton Solo, Kamis (26/4/2016) siang. Dia berkeinginan agar berbagai pustaka koleksi Keraton bisa bermanfaatkan bagi kepentingan masyarakat luas.

“Kami menjalin kerja sama budaya dan pertanian. Banyak dokumen di Keraton mengenai hal-hal tradisional yang bisa diteliti para cendekiawan. Harapan kami, hasil penelitian bidang pertanian itu nantinya bisa menjadi suatu rujukan atau referensi ke depan,” jelas Puger.

Puger membenarkan selama ini banyak pustaka di Keraton yang belum diulas kembali. Dia menyebut naskah atau buku bidang pertanian menjadi salah satu koleksi Keraton yang belum banyak dikaji dan diteliti. Puger mengizinkan berbagai pustaka tersebut untuk bisa dikaji atau diteliti kembali agar bisa dipahami sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.

Advertisement

“UNS dulu baru persiapan untuk meneliti, terutama hasil pertanian yang bisa di-branding dalam produk jamu. Penelitian koleksi pertanian ini bisa di-sounding terus supaya ke depan bisa bermanfaat. Berbagai tumbuhan yang tercatat [dalam pustaka] bisa terbuka luas. Beberapa hal kan harus diuji,” papar Puger.

Puger menyampaikan para dekan fakultas pertanian se-Indonesia berkunjung ke Keraton masih dalam suasana perayaan Lustrum ke-8 UNS Solo. Mereka datang ke Keraton diantar rombongan dari UNS Solo. Dia mengatakan para akademisi bidang pertanian tersebut ingin mengetahui secara langsung kondisi Keraton.

“[Fakultas] Pertanian UNS sudah pernah kunjungan ke sini. Mereka ingin melihat sekaranh ada apa saja di Keraton, seperti mengecek tanaman langka. Kami dulu pernah memiliki tanaman langka seperti cendana wangi hasil sumbangan. Namun, tanaman itu kini telah mati,” papar Puger.

Advertisement

Puger berkomitmen akan memunculkan tanaman-tanaman langka kembali di kompleks Keraton. Puger berharap ada kerja sama juga dengan berbagai pihak, termasuk akademisi bidang pertanian dari berbagai Indonesia tersebut untuk menghijaukan Keraton. Keterlibatan akademisi, menurut dia, penting agar tanaman bisa tumbuh dan selamat.

Dekan Fakultas Pertanian UNS, Bambang Pujiasmanto, menyampaikan kesiapan apabila diajak bekerja sama untuk mengulas berbagai pustaka di Keraton. Dia juga terbuka untuk bekerja sama dengan Keraton mengenai berbagai hal lain untuk memajukan bidang pertanian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif