Sport
Kamis, 28 April 2016 - 21:50 WIB

KEJUARAAN ASIA BADMINTON 2016 : Tommy Menang Mudah, Jonatan Kalah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tommy Sugiarto (Dok/JIBI)

Kejuaraan Asia Badminton 2016 diwranai dengan kemenangan Tommy Sugiarto.

Solopos.com, WUHAN – Dua tunggal putra Indonesia mendapat hasil berbeda di babak kedua Kejuaraan Asia Badminton 2016. Tommy Sugiarto berhasil menang mudah, sedangkan Jonatan Christie harus menelan kekalahan.

Advertisement

Pada babak kedua yang digelar di Wuhan Sports Center Gymnasium, Kamis (28/4/2016), Tommy mengalahkan wakil Thailand Boonsak Ponsana. Tommy menang dua game langsung dengan skor 21-17 dan 21-9. Melihat dari catatan pertemuan, Tommy memang masih unggul 4-2 dari Boonsak.

Selanjutnya di babak perempatfinal, Tommy akan berjumpa dengan unggulan pertama asal Tiongkok, Chen Long. Ini akan menjadi pertemuan ke sepuluh bagi mereka. Tommy sendiri baru pernah menang sekali dari Chen Long, yaitu pada 2013 lalu di ajang Djarum Indonesia Open Super Series Premier. Tommy saat itu menang 21-11 dan 21-18.

Terakhir Tommy berhadapan dengan pebulu tangkis nomor satu dunia itu di Denmark Open 2015. Saat itu,  Tommy kalah dua game langsung dengan skor 12-21 dan 12-21.

Advertisement

Keberhasilan Tommy menembus babak perempatfinal tak diikuti tunggal putra Indonesia lainnya, Jonatan Christie. Jonatan kalah takluk dari wakil Taiwan, Tzu Wei Wang dengan skor 9-21, 21-15, dan 18-21. Ini merupakan kekalahan ketiga Jonatan dari Tzu Wei Wang, Taiwan.

Meski kalah, penampilan Jonatan kali ini dinilai lebih baik oleh pelatihnya, Hendri Saputra. Dibanding dua pertemuan sebelumnya, Hendri menilai, Jonatan bisa mengatasi Tzu dengan benar, meski belum menang. “Penampilan Jonatan lawan Tzu hari ini sudah cukup bagus. Cuma tadi ada salah sedikit saja di akhir. Dia mati di poin-poin akhir,” kata Hendri, seperti dilansir Badmintonindonesia.org, Kamis (28/4/2016).

“Pengaruhnya dari kepercayaan diri dia saja. Padahal mainnya sudah bagus. Dia hanya belum matang, atau juga kalah pengalaman untuk memanfaatkan momen mencuri poin. Jonatan belum bisa mengatasi tekanan ini. Dia belum bisa melihat kondisi, untuk tidak memberi kesempatan lawan bermain bagus yang bisa merugikan dia,” papar Hendri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif