Jateng
Kamis, 28 April 2016 - 20:50 WIB

INFRASTRUKTUR JATENG : DPRD Kaget Pemprov Beli Lagi Saham Tol Semarang-Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Semarang-Solo seksi II ruas Ungaran-Bawen, di Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (15/8). Setelah difungsikan sementara selama arus mudik dan arus balik Lebaran, jalan tol sepanjang 11,95 kilometer itu akan ditutup kembali pada Sabtu (17/8) untuk kelanjutan penyelesaian pengerjaannya. (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Infrastruktur Jateng berupa jalan tol Semarang-Solo tengah menjadi pembahasan panas di DPRD.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pimpinan DPRD Jawa Tengah (Jateng) terkejut dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang akan membeli lagi saham jalan tol Semarang-Solo.

Advertisement

Ketua DPRD Jateng, Rukma Setyabudi mengatakan akan mananyakan alasan Pemprov Jateng membali lagi saham jalan tol Semarang-Solo yang telah dijual tersebut.

“Merasa janggal saja, kenapa dulu Pemprov menjual saham jalan tol Semarang-Solo, kalau sekarang mau dibeli lagi,” katanya kepada wartawan di Semarang, Kamis (28/4/2016).

Untuk itu, imbuh Rukma, pihaknya akan meminta data lengkap dan alasan rencana pembelian kembali saham tol Semarang-Solo tersebut. “Harapannya bisa dilakukan pengkajian terlebih dahulu,” tandas politisi PDIP ini.

Advertisement

Seperti diketahui, Pemprov Jateng yang semula memiliki 26,1% saham jalan tol Semarang-Solo pada 2015 telah menjual 25% saham kepada PT Astra International Tbk melalui anak perusahaannya PT Astratel Nusantara dengan nilai mencapai Rp780 miliar.

Saat ini komposisi kepemilikan saham jalan tol Semarang-Solo yakni PT Jasa Marga sebanyak 73,9%, PT Astratel Nusantara sebesar 25%, dan SPJT sebesar 1,1%.

Sementara itu, Direktur Utama PT SPJT, Krisdiyani Syamsi mengatakan pada 2016 akan membeli kembali saham jalan tol Semarang-Solo sebesar 4,9%.

Advertisement

Pembelian saham jalan bebas hambatan ini, menurut dia, berdasarkan amanat rapat umum pemegang saham (RUPS) SPJT. “Kita diminta membeli kembali 4,9 persen saham tol Semarang-Solo, sehingga saham Pemprov Jateng menjadi lima persen,” ujar dia.

Mengenai berapa harga saham 4,9% saham tersebut, Krisdiyani tidak bersedia mengungkapkan. Hanya saja dia, menyebutkan nilainya diperkirakan lebih mahal dibandingkan saat penjualan 25% saham. ”Tapi ini baru rencana, kalau nantinya harganya mahal, kemungkinan tidak jadi membeli saham tersebut,” kata dia.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya mengatakan langkah menjual 25% saham jalan tol Semarang-Solo, karena terus mengalami penurunan setiap tahun.

Menurut Ganjar, daripada saham Pemprov Jateng setiap tahun terdelusi atau mengalami penurunan lebih baik dijual. Dana hasil penjualan 25% saham yang mencapai Rp780 miliar dimasukan ke PT SPJT sebagai holding untuk investasi seperti peternakan, dan lainnya yang menguntungkan. ”Pemprov Jateng mempunyai opsi untuk bisa membeli kembali saham tersebut,” ujar Ganjar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif