Otomotif
Rabu, 27 April 2016 - 21:45 WIB

TIPS OTOMOTIF : Ini Risiko Ban Tubeless Pakai Cairan Antibocor

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ban sepeda motor. (Motorcycle-usa.com)

Tips otomotif kali ini tentang perawatan ban tubeless.

Solopos.com, JAKARTA Menambal ban tubeless sepeda motor salah satunya bisa dengan cara menyuntikkan cairan antibocor. Tetapi dalam jangka panjang, cairan itu rupanya berpotensi merusak ban. Lebih jelasnya, yuk simak tips otomotif berikut ini.

Advertisement

Surya, petugas tambal ban SPBU Pertamina di Jakarta mengatakan penggunaan cairan antibocor membuat pentil ban cepat rusak. Ia memberi tips otomotif supaya menambal ban tersebut dengan cara seperti biasanya khusus untuk ban tubeless.

“Banyak yang datang ke sini pentil ban tubelessnya bocor. Setelah ditanya, memang sebagian besar pernah gunakan cairan antibocor. Jadi sebetulnya tidak usah pakai cairan itu. Ditambal biasa saja,” tutur Surya seperti dilansir laman Liputan6, Rabu (27/4/2016).

Hal itu juga diamini oleh Syafei, tenaga penjual di Planet Ban Jakarta. Menurutnya cairan antibocor memang lebih praktis. Tetapi karakter cairan yang kental itulah kelemahannya, karena berpotensi menyumbat pentil ban.

Advertisement

”Cairan ini suatu saat pasti akan menyumbat pentil ban. Jika sudah mampet, pemilik ban tubeless harus mengganti bagian dalam pentil banya supaya udara bisa dipompa seperti semula,” terang Syafei.

Surya menjelaskan ongkos tambal ban tubeless ditempatnya adalah Rp10.000 untuk satu ban. Sementara berdasarkan penelusuran Solopos.com di sejumlah toko online, cairan antibocor itu dijual mulai Rp40.000 untuk kemasan 350 mililiter. Sedangkan pentil ban banderolnya beragam, mulai Rp5.000 hingga Rp10.000 per biji.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif