Solopos hari ini memberitakan prediksi laga Liga Champions hingga kelanjutan nasib PKL Sunday Market.
Solopos.com, SOLO – Prediksi laga semifinal Liga Champions dan nasib PKL Sunday Market Manahan menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (27/4/2016).
Kabar lain, dua perempuan penambang pasir di Kemalang, Klaten, meninggal setelah tertimpa tebing longsor.
Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu, 27 April 2016;
Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu, 27 April 2016;
LIGA CHAMPIONS: Ujian Bavarian Runtuhkan Pertahanan Beton
Atletico Madrid merupakan tim yang paling minim menyimpan pemain bintang dibanding semifi nalis lain di Liga Champions musim ini. Tim besutan Diego Simeone itu tetap bisa menjadi tim yang paling sulit disingkirkan pada turnamen paling glamor di Benua Biru tersebut.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PKL SUNDAY MARKET: Jangan Matikan Ekonomi Kreatif
Wacana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market dari kompleks Stadion Manahan Solo diharapkan tidak mematikan ekonomi kreatif yang dijalankan seribuan PKL.
Pemkot Solo dan PKL diminta duduk bersama menyelaraskan penataan kota dengan dampak ekonomi bagi PKL. ”Saya pikir ide untuk duduk bersama antara Pemkot dan PKL Sunday Market perlu dimunculkan. Ide pemerintah untuk merelokasi harus memperhatikan berbagai kebutuhan PKL. Kedua pihak perlu mendiskusikan berbagai kemungkinan yang terjadi soal rencana relokasi,” kata sosiolog asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Akhmad Ramdhon kepada Espos, Selasa (26/4).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PENAMBANGAN ILEGAL: Petaka Tambang Pasir di Samping Rumah
Dua perempuan penambang pasir di Kemalang, Klaten, meninggal setelah tertimpa tebing longsor. Simak liputan wartawan Solopos, Taufiq Sidik Prakoso, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KEBIJAKAN PUBLIK: Jokowi Perintahkan ”Perang Data” Diakhiri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa dengan kementerian/lembaga yang kerap menyuguhkan data berbeda-beda. ”Perang data” antarkementerian itu membuat pengambilan keputusan rumit dan berpotensi salah sasaran.
”Sejak masuk Istana sampai sekarang kalau saya ingin misalnya data kemiskinan. Kementerian Kesehatan ada, Kementerian Sosial ada, BPS ada. Datanya? Berbeda-beda,” ujar Jokowi saat pencanangan Sensus Ekonomi (SE) 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com