Sport
Selasa, 26 April 2016 - 14:36 WIB

SEMIFINAL LIGA CHAMPIONS : Preview Manchester City Vs Real Madrid: Menunggu "Pembalasan" Pellegrini

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manchester City vs Real Madrid (Bleacherreport)

Semifinal Liga Champions mempertemukan Manchester City melawan real Madrid.

Solopos.com, MANCHESTER — Pertemuan Real Madrid dan Manchester City mengingatkan kembali akan masa-masa tak menyenangkan Manuel Pellegrini semasa mengabdi di ibu kota Spanyol. Ya, Pellegrini memang bukan sosok asing bagi Madrid.

Advertisement

Manajer Manchester City ditendang dari Santiago Bernabeu setelah hanya setahun mengabdi pada musim 2009/2010 untuk Los Blancos, julukan Madrid. Enam tahun berlalu dan manajer asal Chile itu berkesempatan melawan tim yang pernah diasuhnya tersebut di semifinal Liga Champions 2015/2016.

City akan lebih dulu bermain sebagai tuan rumah di leg pertama, Rabu (27/4/2016) dini hari WIB. Pertemuan kontra Madrid akan menjadi momen pembuktian bila Pellegrini tak seburuk yang dipikirkan Madrid. Di sisi lain, manajer 62 tahun itu berkesempatan membalas perlakuan Madrid semasa masih menukangi Cristiano Ronaldo dkk.

Advertisement

City akan lebih dulu bermain sebagai tuan rumah di leg pertama, Rabu (27/4/2016) dini hari WIB. Pertemuan kontra Madrid akan menjadi momen pembuktian bila Pellegrini tak seburuk yang dipikirkan Madrid. Di sisi lain, manajer 62 tahun itu berkesempatan membalas perlakuan Madrid semasa masih menukangi Cristiano Ronaldo dkk.

Pellegrini dan Ronaldo sempat memiliki sejarah kebersamaan. Hal itu karena semasa pemain terbaik dunia tiga kali itu diboyong ke Bernabeu dengan banderol 80 juta poundsterling (Rp1,52 triliun) pada 2009, Pellegrini adalah manajer pertama untuknya. Namun masa lalu adalah masa lalu. Pellegrini tak ingin larut dalam nostalgia dan sebaliknya ingin memberikan yang terbaik kepada tim. Hal itu terutama ketika dia mendampingi City dalam dua pertemuan kontra Madrid di semifinal Liga Champins musim ini.

Pellegrini gagal mempersembahkan gelar Liga Primera 2009/2010 untuk Madrid karena kalah bersaing dari rival klasik mereka, Barcelona. Penampilan Madrid di Liga Champions dan Copa del Rey pada musim itu pun jauh dari memuaskan. Di Liga Champions, Los Blancos disingkirkan Olympique Lyonnais di babak 16 besar. Sementara itu di Copa del Rey, tim ibu kita kandas di tangan timn Divisi III, Alcorcon.

Advertisement

Pellegrini dihadapkan pada situasi nyaris serupa musim ini di mana dia dipaksa hengkang akhir musim ini untuk memberikan tempat kepada pelatih anyar City, Pep Guardiola. Tetapi manajer kelahiran Santiago itu mengungkapkan situasinya jauh berbeda. “Saya memiliki hubungan yang bagus dengan Txiki Begiristain dan Ferran Soriano [dua petinggi City], tidak seperti dengan direktur-direktur Real Madrid pada saat itu,” lanjut dia.

Pellegrini telah mempersembahkan satu gelar Liga Premier dan dua gelar Piala Liga untuk City dengan trofi gelar Liga Champions akan melengkapi kejayaan yang dia berikan kepada klub. City bisa kembali diperkuat Vincent Kompany dan Kevin De Bruyne yangvc diistirahatkan dari pertandingan Liga Premier kontra Stoke City, Sabtu (23/4/2016). Selain itu Raheem Sterling telah pulih dan terlihat di bench saat melawan Stoke.

Bagi City, tugas menghentikan Madrid jelas tidak mudah. Madrid tak terkalahkan dalam delapan pertemuan terakhir melawan tim Inggris di Liga Champions. Selain itu, Los Blancos memiliki sosok pembunuh dalam diri Ronaldo. Namun, Pellegrini optimistis bisa meredam eks anak buahnya di Madrid itu.

Advertisement

“Cristiano datang sebelum kehadiranku [di Madrid] dan saya tidak terkejut dia sangat bagus di Madrid. Saya tahu banyak tentang dirinya sejak masih bermain di Manchester United pada saat saya masih di Villarreal. Kami empat kali bertemu di Liga Champions dan di setiap pertemuan [hasilnya] 0-0. Itu artinya kami telah melakukan hal benar dalam bertahan,” kata Pellegrini.

Di sisi lain Madrid bakal mengerahkan semua upaya untuk melenggang ke final Liga Champions musim ini. Trofi bergengsi Eropa menjadi satu dari dua target tim besutan Zinedine Zidane di pengujung kompetisi selain di Liga Primera. Namun, peluang menjuarai liga lokal banyak bergantung kepada dua rival mereka, Barcelona dan Atletico.

Madrid tercecer di urutan ketiga klasemen dengan 81 poin dari 35 laga, tertinggal satu angka dari Barcelona dan Atletico di dua posisi teratas. Madrid kalah head to head dari dua rivalnya itu dan hanya keunggulan poin yang bisa mengantar mereka juara.

Advertisement

Peluang mereka justru lebih besar di Liga Champions. Los Blancos lebih difavoritkan lolos ke final dibandingkan City di mana finalis lain akan ditentukan dalam pertemuan Atletico dan Bayern Munich di partai perempat final berbeda. Prediksi terkait Madrid bukan hal aneh mengingat mereka jauh lebih berpengalaman di pentas Eropa (10 kali juara) dengan City justru baru memijak semifinal untuk kali pertama sejak klub berdiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif