SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)
Pencurian Boyolali terjadi saat upacara Hari Otonomi Daerah.
Solopos.com, BOYOLALI–Seorang pelajar yang sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Bela Ekasari, menjadi korban pencurian, Senin (25/4/2016).
Tas yang berisi uang tunai, telepon seluler, dan surat-surat penting itu amblas saat ditinggal mengikuti upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-20 di Halaman Kantor Setda. Tas tersebut dia tinggal di ruang Bagian Umum Setda Boyolali.
Akibat kejadian tersebut, siswi SMK Banyudono tersebut mengalami kerugian sekitar Rp1 juta, dengan perincian uang tunai Rp500.000, telepon selular seharga Rp500.000.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, kasus pencurian tersebut diketahui setelah Bela kembali ke ruangannya setelah upacara. Tas yang diletakan di atas meja dekat jendela sisi selatan itu raib.
Dia pun langsung bertanya kepada sejumlah rekannya dan pegawai di kantor tersebut. Tetapi tidak ada yang mengetahui. Diduga tas tersebut diambil pencuri lewat jendela kantor yang terbuka.
“Saat itu kantor dalam kondisi kosong karena semua pegawai dan siswa PKL mengikuti upacara di halaman Setda,” kata Kasubag Humas Bagian Humas dan Protokol Setda Boyolali, Warsono, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin.
Kasus pencurian di kompleks pemerintahan ini bukan kali pertama. Pencurian helm milik PNS di Kantor DPRD Boyolali sudah beberapa kali terjadi. Selain itu, belum lama ini, pencuri beraksi di Alun-alun Pemkab Boyolali dengan modus memecah kaca mobil. Warga Karangpandan, Karanganyar, Sri Murtini, 45, harus kehilangan uang sekitar Rp10 juta setelah mobil dobel kabin Isuzu D-Max, AD 1923 HZ, miliknya dibobol maling. Saat itu, mobil diparkir di Alun-alun Pemkab Boyolali dan ditinggal foto selfie di depan gedung Sapi Ndekem yang ada di kompleks Kantor Setda Boyolali.