Soloraya
Selasa, 26 April 2016 - 09:15 WIB

Sering Mengamuk, Warga Sidoarjo Sragen Dibawa ke RSJ Solo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Slamet, 55, orang gila asal Sidoarjo, duduk di kursi pelayanan rehabilitasi sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Senin (25/4/2016). Slamet dibawa ke RSJ Solo untuk proses penyembuhan. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Masalah sosial seorang warga Sragen terpaksa dibawa ke RSJ Solo karena sering mengamuk.

Solopos.com, SRAGEN — Slamet, 55, orang gila asal Sidoarjo, Jawa Timur, sering mengamuk di wilayah Karangtengah, Sragen Kota, Sragen, Senin (25/4/2016).

Advertisement

Warga menjadi resah dengan keberadaan Slamet. Akhirnya, Tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen mengamankan Slamet dan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo.

“Saya mendapat laporan warga pada pukul 08.00 WIB. Saya bersama beberapa personel Satpol PP langsung datang ke lokasi dan membawa Slamet ke Dinas Sosial (Dinsos). Saat saya datang, Slamet tidak mengamuk. Warga memang resah dengan Slamet yang sering mengamuk dan mengambil barang warga seenaknya. Daripada meresahkan ya kami bawa ke Dinsos,” ujar Kasi Opersaional dan Pengendalian (Opdal) Satpol PP Sragen, Sukamto, saat ditemui solopos.com di kantornya, Senin pagi.

Sukamto menyerahkan Slamet ke Dinas Sosial. Slamet diterima Kasi Pelayanan, Rehabilitasi Sosial, Tuna Susila, dan Korban Napza Dinsos Sragen, Ine Marliah. Slamet didata dan dimintai keterangan tentang keluarganya. Namun jawaban Slamet sering tidak sambung dengan pertanyaan.

Advertisement

“Kami hanya dapat kiriman dari Satpol PP. Dari keterangan yang kami dapat, Slamet memiliki dua anak dan istri di Sidoarjo. Dari komunikasi yang kami coba, Slamet kadang-kadang masih komunikatif. Saya kira dengan dikirim ke RSJ, kondisi kejiwaannya bisa sembuh,” kata dia.

Ine akan menunggu perkembangan Slamet dari RSJ selama dua bulan ke depan. Ine menyampaikan Dinsos bekerja sama dengan RSJ sudah lama. “Biasanya kalau RSJ angkat tangan ya terpaksa dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial di Rembang atau di Kendal,” tambah dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif