Jogja
Selasa, 26 April 2016 - 16:20 WIB

KEBAKARAN PASAR BENDUNGAN : Pasar Darurat Kapan Dibangun?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengais puing-puing kebakaran Pasar Bendungan Wates Kulonprogo, Kamis (21/4/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kebakaran Pasar Bendungan belum ditindaklanjuti dengan pembangunan pasar darurat

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo mendesak Pemkab Kulonprogo segera merealisasikan pasar darurat untuk relokasi sementara pedagang Pasar Bendungan Wates. Meski begitu, pasar darurat hendaknya tetap dibuat representatif untuk kegiatan jual beli.

Advertisement

Hal itu diungkapkan, anggota Komisi II DPRD Kulonprogo, Priyo Santoso, Senin (25/4/2016). Menurutnya, pemerintah harus bergerak cepat dalam menyediakan pasar darurat sembari menyiapkan renovasi gedung Pasar Bendungan yang terbakar pada Selasa (19/4/2016) pekan lalu. “Sarana prasana pasar sementara diharapkan selesai secepatnya,” kata Priyo.

Pasar darurat dinilai bisa menghidupkan kembali roda perekonomian di Pasar Bendungan. Meski hanya digunakan sementara, bangunan yang disiapkan juga diharapkan tetap layak dan nyaman bagi pedagang maupun masyarakat sebagai konsumen.

Pemerintah hendaknya menjadikan aspirasi para pedagang sebagai pertimbangan utama. Jika perlu, instansi terkait bisa membentuk satgas khusus penataan pedagang di pasar darurat.

Advertisement

Priyo juga meminta pemerintah mengantisipasi adanya pihak tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi paska kebakaran. Data seputar pedagang Pasar Bendungan, termasuk mereka yang menjadi korban kebakaran mesti diperhatikan agar benar-benar valid. Priyo berpendapat, sudah selayaknya nasib korban kebakaran diprioritaskan.

Sementara itu, sebagian pedagang korban kebakaran Pasar Bendungan mencoba bertahan dengan berjualan di lapak darurat. Mereka membangunnya secara swadaya di sekitar pasar hingga halaman Koperasi Unit Desa (KUD) Bendungan.

Salah satu pedagang, Siti Samsiah mengungkapkan sudah tiga hari berjualan di lapak darurat di depan Kantor Kecamatan Wates. Dia mengaku belum mendengar informasi mengenai kepastian pembangunan pasar darurat maupun relokasi sementara.

Advertisement

Dia hanya berharap lokasi pasar darurat tetap strategis. “Semoga dapat dekat jalan. Kalau terlalu jauh, nanti bakal sepi pembeli,” ucap warga Desa Garongan, Panjatan itu.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Astungkoro mengatakan, masih ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan sebelum mendirikan pasar darurat. Pemkab Kulonprogo juga telah melayangkan surat permohonan kepada Puro Pakualaman. Hal itu karena sebagian lahan yang diproyeksikan untuk pasar darurat merupakan Pakualaman Ground (PAG).

Sebanyak tiga titik dipersiapkan sebagai kawasan relokasi sementara pedagang Pasar Bendungan. Letaknya antara lain di belakang pasar atau halaman depan KUD Bendungan, belakang KUD Bendungan, dan belakang SD Negeri 4 Bendungan, Wates.

“Selain membangun yang permanen, harus ada yang sementara itu dan akan coba kita tata,” ujar Astungkoro.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif