Jogja
Selasa, 26 April 2016 - 19:20 WIB

JUAL BELI ONLINE : Transaksi Online di Jogja Capai Belasan Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky (Okezone)

Jual beli online di Jogja mencapai ransaksi miilaran rupiah per bulan

Harianjogja.com, JOGJA-Usaha kecil dan Menengah (UKM) Jogja yang memasarkan produknya melalui online mampu meraup keuntungan yang cukup menggiurkan. Khusus melalui Bukalapak.com, nilai transaksi online di Jogja bisa mencapai belasan miliar per bulan.

Advertisement

Co-Founder dan Chief Financial Officer Bukalapak.com Fajrin Rasyid mengatakan, pelaku usaha asal Jogja yang bergabung dengan ecommers sebanyak 40.000 pelapak.

Dari sisi jumlah UKM yang bergabung di Bukalapak.com, Jogja menduduki posisi kelima teraktif setelah Jakarta, Medan, Surabaya dan Bandung. “Nilai transaksi per bulannya bisa mencapai belasan miliar. Dua digitlah,” kata Fajrin, Senin (25/4/2016).

Advertisement

Dari sisi jumlah UKM yang bergabung di Bukalapak.com, Jogja menduduki posisi kelima teraktif setelah Jakarta, Medan, Surabaya dan Bandung. “Nilai transaksi per bulannya bisa mencapai belasan miliar. Dua digitlah,” kata Fajrin, Senin (25/4/2016).

Dia menilai, Jogja memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar. Hal itu terlihat dari tingginya nilai transaksi online yang dihasilkan. Setiap hari, Bukalapak.com dikunjungi dua juta pengunjung dengan jumlah transaksi antara satu hingga dua juta per bulan.

“Ini menjadi peluang yang besar bagi UKM asal Jogja untuk mengenalkan produk-produk dan menjangkau pasar yang lebih luas,” katanya.

Advertisement

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Ekonomi Kreatif DIY Eddy Purjanto mengatakan, semakin banyak UKM yang bergabung dengan ecommers akan semakin memberikan dampak positif bagi mereka.

“Market ecommers sangat besar dan luas sehingga ini bisa membantu pemasaran produk UKM,” ujarnya.

Atas nama Kadin, pihaknya siap bekerjasama untuk melakukan pendampingan dan pengembangan bisnis UKM di DIY. Untuk bergabung ecommers, UKM juga tidak butuh melengkapi legalitas yang rumit.

Advertisement

“Kami akan terus mendorong UKM untuk membuat terobosan. Misalnya menggunakan outet virtual,” ujarnya.

Meski outlet virtual mulai bermunculan, Kadin DIY juga berharap agar outlet konvensional jangan sampai hilang. Menurutnya, para pelaku ekonomi kreatif harus terus berinovasi agar dapat bertahan dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

“Dengan keberadaan ecommers Kadin sangat terbantu untuk meningkatkan UKM,” tutup Eddy.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif