News
Selasa, 26 April 2016 - 19:30 WIB

Bukan Cuma Rustam Effendi, Sutiyoso Kecewa Disebut Geng Golf

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Perselisihan Rustam Effendi dengan Ahok memunculkan kabar adanya geng golf di periode gubernur sebelumnya. Sutiyoso mengaku kecewa.

Solopos.com, JAKARTA — Geng Golf terungkap setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkicau soal Rustam Effendi sebelum mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Tak hanya soal Rustam, geng golf ini juga menyebut dua nama gubernur oeriode sebelumnya, yaitu Fauzi Bowo (Foke) dan Sutiyoso (Bang Yos).

Advertisement

Sutiyoso yang kini jadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), mengaku kecewa dengan pernyataan Ahok tersebut. Terlebih permainan golf itu juga dibicarakan terkait bagus tidaknya karier pejabat di Pemprov DKI Jakarta. “Saya kecewa. Masa iya sih di lapangan golf terus menentukan karir orang,” ujar Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Sutiyoso mengakui memang pernah dan sering mengajak anak buahnya untuk bermain golf. Namun itu dilakukan sekadar untuk mendekatkan diri antara pimpinan dan bawahan.

Advertisement

Sutiyoso mengakui memang pernah dan sering mengajak anak buahnya untuk bermain golf. Namun itu dilakukan sekadar untuk mendekatkan diri antara pimpinan dan bawahan.

“Kalau saya dulu golf itu karena saya ingin dekat dengan anak buah. Yang biasa main tenis saya ajak main tenis, yang biasa main voli saya ajak main voli. Itu kan semata-mata pendekatan gaya kepemimpinan. Itu kan olahraga,” katanya.

“Namun demikian, kita atur waktu juga kan kapan kita bisa main golf. Sebagai pemimpin kan saya bisa atur sendiri, Sabtu pas libur kita enggak ada apa-apa terus main,” tambahnya. Baca juga: Rustam Effendi Mundur, Akhir Geng Golf?

Advertisement

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan dirinya tak tahu siapa saja pegawai negeri sipil (PNS) yang masuk dalam geng golf. “Saya enggak tahu kalau ada Geng Golf. Gak ngerti aku,” katanya di Balai Kota DKI, Senin (25/4/2016).

Mantan Wali Kota Blitar tersebut tak menampik bahwa olah raga golf identik dengan orang-orang kaya. Meski demikian, dia mengaku tak pernah bermain golf, apalagi dengan pejabat DKI. “Saya gak suka main golf, saya sukanya mancing ikan sama olah raga,” ujarnya sambil tertawa.

Terkait tudingan Ahok terhadap Rustam, Djarot mengatakan PNS DKI boleh saja bermain golf. Asalkan tidak menganggu pekerjaan dan menggunakan uang sendiri. “Orang punya hobi main golf, ketika dia bisa membiayai sendiri, kenapa tidak? Dan tidak mengganggu kerjaan dia. Misalnya, saya mancing. Melanggar enggak? Kalau enggak mengganggu kerja saya, ya enggak dong. Golf juga,” tuturnya.

Advertisement

Mengenai pandangan golf adalah olahraga mahal, Djarot menilainya hal itu relatif. Pasalnya, wajar jika PNS sudah memiliki stik golf sejak lama dan gemar melakukan olahraga golf.

“Katakanlah golf olahraga mahal. Mahal tidaknya, saya nggak tahu. Kalau dia dari dulu dia sudah punya stik. Mau main boleh nggak? Boleh. Asal nggak mengganggu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ahok menyebut setidaknya ada dua eks pejabat eselon II yang susah naik pangkat karena tak jadi anggota geng golf. Dua pejabat itu adalah Heru Budi Hartono yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI dan Saefullah yang sekarang jadi Sekretaris Daerah. Baca juga: Cerita Ahok Soal “Geng Golf” Pejabat DKI, Ada Nama Rustam Effendi.

Advertisement

“Dulu Heru enggak bisa naik pangkat karena enggak bisa main golf dia, Sekda enggak bisa golf. Dulu jangan harap kalau nggak main golf di Jakarta mau naik pangkat. Karena gubernurnya [dulu main] golf, jadi dia ada geng,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin. Baca juga: Banjir Hingga Kalijodo, Ini “Rapor” Rustam Effendi di Mata Ahok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif