Peredaran narkoba di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara oleh kurir
Harianjogja.com, JOGJA– Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pemberantasan, BNNP DIY Komisaris Polisi Suyatno mengatakan pemberantasan narkoba butuh keterlibatan semua pihak, tidak bisa dilakukan hanya oleh BNN dan kepolisian.
Selama ini pihaknya terus mempelajari trik-trik yang dlakukan para pelaku dalam mengedarkan barang haram tersebut.
Karena dalam transaksi narkoba, kata dia, biasanya antara kurir, pengirim paket narkoba, dan penerima tidak saling kenal. Di antaranya cara pengungkapan yang dilakukan melalui pelacakan jaringan lewat komunikasi telepon selular, dan dengan sengaja melepaskan target untuk mengungkap jaringan lebih besar.
Dalam melepas target ini juga dilakukan saat penangkapan NL, seorang perempuan asal Nigeria yang embawa paket sabu-sabu seberat 1,014 kilogram dari Afrika Selatan. NL yang sudah terdeteksi membawa sabu-sabu saat transit di Bandara Soekarno Hatta Jakarta itu sengaja dilepaskan dan dibuntuti petugas BNNP. Saat sampai di Bandara Adisucipto pun, BNN bekerjasama dengan Bea Cukai untuk tidak menangkap NL.
Pengejaran NL terus dilakukan sampai sebuah hotel di kawasan Jalan Malioboro. Saat ada seseorang yang mengambil paket sabu yang dibawa NL, petugas masih terus mengikuti pengambil sabu-sabu sampai pada penyerahan kembali di Tangerang. “Ini berkat operasi terpadu,” kata Suyatno, baru-baru ini.
Suyatno menargetkan, tahun ini minimal 10 kasus penyalahgunaan terungkap BNNP DIY. sementara target yang direhabilitasi sebanyak 75 orang. Sedikitnya target tersebut karena berkaitan dengan anggaran. Anggaran yang tersedia dari APBN untuk BNNP DIY dijatah Rp20 juta per kasus.