Soloraya
Senin, 25 April 2016 - 09:15 WIB

PENYAKIT MENULAR : Dalam 2 Bulan, 28 Orang Termasuk Ibu Hamil di Klaten Terdeteksi Kena AIDS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (ghanahealthnest.com)

Penyakit menular HIV/AIDS terus diwaspadai penyebarannya di Klaten.

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 28 orang terjangkit HIV/AIDS selama Januari-Februari 2016. Dari jumlah itu, terdapat seorang ibu hamil terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Advertisement

Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, 28 orang itu terdiri dari 19 orang laki-laki serta sembilan orang perempuan. Satu pengidap HIV/AIDS masih usia produktif meninggal dunia pada Februari lalu. Dari jumlah tersebut, juga terdapat dua anak yakni usia enam tahun serta dua tahun yang terserang HIV/AIDS. Mereka terjangkit virus tersebut dimungkinkan tertular oleh orang tua mereka.

Sementara itu, terkait perempuan yang terdeteksi terserang HIV/AIDS, Salah satu pengelola program KPA Klaten, Fauzi Rivai, mengatakan mereka memiliki latar belakang beragam. Ada yang bekerja sebagai buruh, pekerja swasta, wiraswasta, serta ibu rumah tangga. Dari para perempuan itu, satu ibu rumah tangga yang terdeteksi terkena HIV/AIDS dalam kondisi hamil.

“Informasinya memang ada satu orang yang dalam kondisi hamil terdeteksi HIV/AIDS. Dia terdeteksi saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Memang saat pemeriksaan kehamilan kami dorong ibu hamil melakukan tes VCT [voluntary counseling test]. Hal itu dimaksukan untuk berjaga-jaga saja kalau ada apa-apa terhadap ibu hamil bisa segera dilakukan tindakan pencegahan,” jelas Fauzi, Jumat (22/4/2016).

Advertisement

Soal penanganan terhadap ibu tersebut, Fauzi mengatakan setiap ibu hamil yang terdeteksi terserang HIV/ADIS langsung diikutikan program penanggulangan ibu dan anak (PPIA). Dalam program itu, ibu hamil mendapatkan pemantauan secara intensif serta diminta meminum antiretroviral (ARV) atau obat untuk penderita HIV/AIDS. Tujuannya, agar janin yang ada di dalam kandungan sang ibu tak ikut terserang HIV/AIDS.

“Memang harus segera minum ARV untuk menyelamatkan janin. Tujuannya, agar virus yang sudah ada di ibu tidak menjalar ke janin. Selain itu, dilakukan kontrol secara berkala. Ketika mendekati masa persalinan, kami berikan dorongan untuk persalinan melalui sesar yang tidak beresiko menimbulkan luka pada jalan lahir,” jelas dia.

Fauzi mengatakan temuan ibu hamil positif mengidap HIV/AIDS di Klaten bukan kali pertama. Ia mencontohkan beberapa waktu lalu terdapat ibu hamil yang terdeteksi terserang HIV/AIDS. Namun, ibu tersebut meninggal dunia bersama bayinya.

Advertisement

“Saat terdeteksi kondisinya sangat parah. Akhirnya, ibu bersama bayinya meninggal dunia. Oleh karena itu, penting dilakukan deteksi dini sehingga bisa dilakukan pencegahan sesegera mungkin,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif