Jatim
Senin, 25 April 2016 - 15:05 WIB

KISAH INSPIRATIF : Kakek Penjual Sapu di Madiun Ini Ingin Berkurban, Netizen Trenyuh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kakek-kakek penjual sapu di Madiun yang berniat berkurban. (Facebook-Fathur Rachman)

Kisah inspiratif dari kakek-kakek penjual sapu yang berniat berkurban pada Idul Adha tahun ini.

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Fathur Rachman menceritakan pertemuannya dengan seorang kakek-kakek penjual sapu di wilayah Jiwan, Kabupaten Madiun.

Advertisement

Mata kakek-kakek penjual sapu lantai asal Saradan, Madiun itu hanya berfungsi satu, sedangkan satu matanya tidak lagi berfungsi.

Awalnya, Fathur Rachman melihat penjual sapu itu, Jumat (15/4/2016). Dia mengaku tidak tega dengan kondisi kakek-kakek yang berjualan sapu lantai itu dan kemudian membeli dua sapu senilai Rp12.000/sapu.

Advertisement

Awalnya, Fathur Rachman melihat penjual sapu itu, Jumat (15/4/2016). Dia mengaku tidak tega dengan kondisi kakek-kakek yang berjualan sapu lantai itu dan kemudian membeli dua sapu senilai Rp12.000/sapu.

“Teguran dr yg kuasa bikin hati trenyuh… kejadian sore tdi ketika sy main ke tempat kawan di daerah jiwan madiun..ada seorang kakek renta melihat hanya dg 1 mata.. penjual sapu lantai.. beliau dr saradan.. sy gak tega liatnya.. saya niat ingin membeli dagangannya.. ya walaupun saya gak terlalu membutuhkan.,” kata Fathur Rachman dalam unggahannya yang dikutip Madiunpos.com, Senin (25/4/2016).

Selanjutnya, dia menyodorkan uang dua lembar pecahan senilai Rp10.000 dan satu lembar uang senilai Rp5.000 kepada kakek-kakek penjual sapu lantai itu.

Advertisement

Melihat reaksi kakek-kakek itu, Fathur Rachman pun langsung bertanya mengenai ekspresi kegembiraan kakek-kakek itu setelah dagangannya laku. “saya bertanya dg bahasa jawa.. mbah regine pinten sapune.. mbah jawab.. setunggale 12 ewu nang.. saya membeli 2 sapu.. menyodorkan uang 2 lembar sepuluh ribu & 1 lembar 5 ribuan.. kaget seketika melihat reaksi kakek yg lsg memeluk saya sambil menangis berucap matur suwun gusti alloh daganganku akhire laku.. selanjutnya aku bertanya wonten nopo kok panjenengan nangis mbah? (ada apa kok nangis kek)…,” kata dia.

Sang kakek-kakek itu pun menceritakan ungkapan tersebut merupakan ekspresi kebahagiaan karena sudah dua hari dagangannya belum laku terjual.

Setelah menerima uang, kakek-kakek itu mengambil uang dua pecahan senilai Rp10.000 dan dimasukkan ke kantong depan. Sedangkan uang pecahan senilai Rp5.000 dimasukkan ke kantong plastik yang ditaruh di kantong bajunya.

Advertisement

Fathur Rachman yang penasaran mengenai pemisahan uang tersebut bertanya kepada kakek-kakek itu. Selanjutnya, kakek-kakek itu pun menjawab niatnya mengumpulkan uang tersebut untuk menunaikan kurban pada tahun ini.

Ternyata kakek-kakek itu mengumpulkan sebagian hasil penjualan sapu lantai yang menurutnya harganya tidak seberapa untuk niat sucinya berkurban pada hari raya Idul Adha tahun ini.

“Beliau kumpulkan sebagian hasil penjualan sapu lantai yg harganya ngga seberapa.. untuk niat sucinya berkurban di hr raya idul adha.. ya allah betapa hinanya hambamu ini yg hidup jauh lebih baik..masih enggan jalankan sunnahmu yg masih sembunyi di balik ketidakmampuan..mengabaikan kendaraan yg abadi di akhirat sibuk dengan kendaraan dunia yg fana.. ya allah terima kasih engkau tlah pertemukan hamba dg hambamu.. orang yg miskin harta dunia tpi sangatlah kaya raya akan iman… buat teman yg baca tulisan ini.. tolong bila melihat saudara kita yg spt ini niatkanlah untuk membeli barang dagangannya walaupun kita tdk membutuhkannya… yakin allah akan menggantinya dg yg jauh lebih besar…,” terang dia.

Advertisement

Unggahan tersebut pun mendapat berbagai respons dari netizen. Sebagian netizen mengaku trenyuh setelah membaca cerita mengenai niatan kakek-kakek penjual sapu itu.

Pengguna akun Facebook Linda Ndut mengatakan orang seperti kakek-kakek itu lebih mulia dibandingkan peminta-minta di jalan. “Orng seperti beliau lbh mulia dari pada orang peminta-minta di jalan…subhannallah,” tulis dia dalam kolom komentar.

Pengguna akun Facebook Shofi Fia menaku trenyuh membaca unggahan tersebut. Dia mendoakan semoga kakek-kakek itu mendapatkan rizki yang barokah dan semoga Allah membalas dengan kebaikan kepada hambanya yang berniat baik.

“Trenyuh membacanya, salut buat dek Fathur Rahman, semoga Allah memberikan rizki yg barokah buat kakek & semoga Allah membalas dengan kebaikan kepada kita yg berniat baik.,” tulis dia dalam kolom komentar.

Pantauan Madiunpos.com, Senin pukul 10.30 WIB, unggahan tersebut telah disukai 95 pengguna Facebook, mendapat 17 komentar, dan dibagikan 238 kali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif