Otomotif
Senin, 25 April 2016 - 01:30 WIB

BURSA MOBIL: Skandal Mitsubishi di Jepang, KTB: Indonesia Aman

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Setir mobil Mitsubishi. (Motortrend.com)

Bursa mobil Jepang dihebohkan oleh kecurangan Mitsubishi.

Solopos.com, TOKYO – Bursa mobil Jepang tengah digemparkan oleh skandal Mitsubishi yang mencurangi pengujian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada sejumlah produknya. Lantas bagaimana dengan mobil Mitsubishi Indonesia?

Advertisement

Ketika dikonfirmasi terkait kasus yang menimpa prinsipalnya, PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) enggan berkomentar banyak. Mereka hanya memberi jaminan bahwa tidak ada manipulasi data pada produk yang dijual di bursa mobil Indonesia.

”Hingga saat ini kami tidak pernah melakukan manipulasi, kami pasti jujur dan sudah menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan informasi yang benar serta menyediakan produk yang sesuai dengan konsumen di Indonesia,” papar Intan Vidiasari, Kepala Humas KTB seperti dilansir laman Detik, Jumat (22/4/2016).

Seandainya ada produk yang bermasalah, sambung Intan, pihak KTB selalu terbuka dalam hal penarikan kembali (recall) mobil-mobilnya. ”Kami tidak ada yang namanya silent recall, Dulu L300, Grandis, Mirage juga kami informasikan secara luas.”

Advertisement

Mitsubishi Jepang terbukti melakukan manipulasi data konsumsi BBM pada city car model Ek Wagon dan Ek Space. Manipulasi yang sama juga dilkukan pada mobil yang mereka produksi untuk Nissan, yaitu Dayz dan Dayz Roox.

Keempat mobil itu oleh Mitsubishi diklaim mampu menempuh jarak 30 km dengan seliter bensin. Tetapi ketika Nissan melakukan pengujian ulang, hasil yang didapat justru tujuh persen lebih boros.

Dilaporkan laman Autoevolution, Mitsubishi dalam konferensi persnya mengakui bahwa pihaknya sudah menyalahi prosedur pengujian yang ditetapkan pemerintah Jepang. Tekanan angin di dalam ban dibuat melebihi batas, sehingga beban menjadi lebih ringan.

Advertisement

”Sederhananya, ban kempis membuat laju mobil menjadi berat sehingga mesin memerlukan BBM lebih banyak. Tetapi jika tekanan ban dibuat maksimum, tentu BBM yang dipakai lebih sedikit,” tulis laman tersebut.

Diduga kecurangan itu dilakukan Mitsubishi supaya mobilnya mendapat keringanan pajak. Sebab jika mobil sanggup memenuhi syarat keiritan BBM dengan tingkat tertentu, pemerintah akan memberi subsidi sehingga harga jual mobil bisa lebih murah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif