News
Senin, 25 April 2016 - 16:00 WIB

Banjir Hingga Kalijodo, Ini "Rapor" Rustam Effendi di Mata Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok.org)

Setelah Rustam Effendi curhat di Facebook, giliran Ahok membuka catatan Wali Kota Jakarta itu yang membuatnya kesal.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan wilayah Jakarta Utara tergenang karena pompa mati bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya, Ahok juga kerap menegur Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi sebelum kejadian tersebut.

Advertisement

“Saya sudah panggil dia berkali-kali, makanya dia sekarang sudah pakai perasaan, tahu enggak,” ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas, Senin (25/4/2016).

Kejadian banjir yang pertama adalah ketika Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tergenang. Menurut Ahok, hal tersebut terjadi lantaran ada yang sengaja menyumbat. Namun saat meminta konfirmasi tentang hal tersebut, Rustam menyebut penyebab banjir karena laut pasang. Karena alasan itu, Ahok menuding Rustam telah berpolitik.

Advertisement

Kejadian banjir yang pertama adalah ketika Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tergenang. Menurut Ahok, hal tersebut terjadi lantaran ada yang sengaja menyumbat. Namun saat meminta konfirmasi tentang hal tersebut, Rustam menyebut penyebab banjir karena laut pasang. Karena alasan itu, Ahok menuding Rustam telah berpolitik.

“Tetapi, dia bilang laut pasang, enggak turun. Saya panggil dia, saya bilang, ‘hei kamu jangan terlalu banyak main-main politik loh’,” ujar Ahok menirukan ucapannya terhadap Rustam.

Selain itu, sebelum penertiban Kalijodo, Rustam sempat menolak untuk menurunkan SP 1 kepada warga dengan alasan akan memberikan surat sosialisasi kepada warga. Namun menurut Ahok, tidak ada surat sosialisasi dalam proses pembongkaran.

Advertisement

Terakhir, pada saat rapat penanganan banjir akhir pekan lalu, Rustam mengatakan rob naik sehingga pompa menjadi tidak berfungsi. Namun, Ahok tak mempercayai aasan tersebut. Ahok pun sampai harus meninjau langsung dan bertanya kepada penjaga pintu air untuk memastikan bahwa air laut sudah masuk. Ternyata, air laut masih jauh.

“Kamu tahu enggak kenapa enggak bisa bohongin saya soal rob? Saya tiap pagi lihat dari jendela rumah saya, saya langsung lihat laut naik berapa tinggi,” kata Ahok. Baca juga: Cerita Ahok Soal Rustam Effendi & “Geng Golf” Pejabat DKI.

Hari ini, Ahok juga mengungkap adanya geng golf di kalangan pejabat eselon II Pemprov DKI Jakarta. Dia menyebut Rustam Effendi adalah salah satu pejabat yang punya hobi main golf. Geng ini disebut Ahok juga menentukan kenaikan pangkat pejabat yang bersangkutan.

Advertisement

Ahok bahkan menyebut setidaknya ada dua eks pejabat eselon II yang susah naik pangkat karena tak jadi anggota geng golf. Dua pejabat itu adalah Heru Budi Hartono yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI dan Saefullah yang sekarang jadi Sekretaris Daerah.

“Dulu Heru enggak bisa naik pangkat karena enggak bisa main golf dia, sekda enggak bisa golf. Dulu jangan harap kalau nggak main golf di Jakarta mau naik pangkat. Karena gubernurnya [dulu main] golf, jadi dia ada geng,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin.

Namun roda kehidupan kemudian berputar. Setelah pemimpin Jakarta berganti, Heru Budi dan Saefullah pun bisa naik pangkat. Saefullah kini menjadi Sekretaris Daerah Jakarta. Adapun Heru Budi menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI. Bahkan, Heru saat ini menjadi bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Ahok maju Pilgub DKI 2017 dari jalur independen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif