Soloraya
Minggu, 24 April 2016 - 20:15 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Tol Soker Jadi Arena Balapan Liar, Warga Sebar Batu

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang telah disebari batu oleh warga di Desa Sindon, Ngemplak, Boyolali, Minggu (25/4/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos/dok)

Tol Solo-Kertosono yang melintasi Desa Ngemplak Boyolali belum dioperasikan.

Solopos.com, BOYOLALI — Maraknya balapan liar di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) meresahkan warga Desa Sindon, Ngemplak. Warga menyebar batu di jalan tol sepanjang 3 km agar tidak dijadikan lokasi balapan liar.

Advertisement

Pengendara sepeda motor melintas di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang telah disebari batu oleh warga di Desa Sindon, Ngemplak, Boyolali, Minggu (25/4/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Salah seorang warga Desa Sindon, Sutiem, mengatakan jalan tol Soker di wilayah Mangu, Ngesrep-Sindon-Dibal selesai dibangun akhir Desember tahun lalu. Jalan tersebut sekarang justru dijadikan lokasi balapan liar anak-anak muda dari luar Boyolali. Balapan liar hampir setiap hari terjadi mulai pukul 14.00 WIB sampai 18.00 WIB.

Advertisement

Salah seorang warga Desa Sindon, Sutiem, mengatakan jalan tol Soker di wilayah Mangu, Ngesrep-Sindon-Dibal selesai dibangun akhir Desember tahun lalu. Jalan tersebut sekarang justru dijadikan lokasi balapan liar anak-anak muda dari luar Boyolali. Balapan liar hampir setiap hari terjadi mulai pukul 14.00 WIB sampai 18.00 WIB.

“Balapan liar berlangsung sampai dini hari khusunya pada hari Minggu. Kami merasa terganggu dengan maraknya balapan liar di Sindon,” ujar Sutiem saat ditemui Solopos.com di tol Soker, Minggu (25/4/2016).

Sutiem mengatakan suara bising sepeda motor selalu menganggu jemaah salat Magrib di masjid yang lokasinya tepat di pinggir jalan tol Soker.

Advertisement

Ia mengatakan banyaknya batu besar yang disebar warga di jalan tol ternyata berhasil mengusir aksi balapan liar di tol Soker wilayah Sindon. Selain menyebar batu, warga juga menutup tiga titik pintu masuk dan keluar yang biasanya sering dimanfaatkan pembalap liar menuju ke tol Soker.

“Kami sudah pernah melaporkan maraknya balapan liar di tol Soker ke polisi. Ketika polisi datang mereka lari dan setelah polisi pergi mereka kembali menggelar balapan liar,” kata dia.

Senada diungkapkan warga lainnya, Budiman. Menurut di, sebelum tol Soker di Sindon belum selesai dibangun yang sering dijadilan lokasi balapan liar di wilayah Pandean, Ngemplak. Tol Soker di Pandean kemudian ditutup warga akibat maraknya balapan liar dan sekarang berpindah ke Sindon.

Advertisement

“Jalan tol Soker di Sindon sudah banyak disebar batu besar dan sekarang balapan liar bergeser di wilayah Mangu, Ngesrep, Ngemplak. Tol soker juga dijadilan tempat pesta miras dan mesum,” kata dia.

Budiman mengatakan maraknya balapan liar di tol Soker sebenarnya sudah banyak menelan korban dan luka-luka tetapi tidak membuat mereka jera. Sebagian besar yang menggelar balapan liar warga dari luar daerah dilihat dari pelat nomor kendaraan.

“Kebanyakan mereka dari Sukoharjo, Karanganyar, Yogyakarta, Semarang hingga Kendal. Mereka setiap datang secara bergerombol,” kata dia.

Advertisement

Dimintai konfirmasi terkait maraknya balapan liar di tol Soker, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah tidak dapat dihubungi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif