Soloraya
Minggu, 24 April 2016 - 15:30 WIB

PKL SOLO : Masih Boleh Berjualan, PKL Sunday Market Didatangi Petugas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sunday market manahan (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

PKL Solo yang berjualan di Sunday Market Manahan didata petugas hari ini.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo mendata pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (24/4/2016).

Advertisement

Kepala DPP Solo, Subagiyo, mengatakan DPP menerjunkan sebanyak 39 petugas, termasuk dirinya dan Kabid Pengelolaan PKL DPP Solo Heri Mulyadi untuk mendata keberadaan PKL Sunday Market. Menurut dia, DPP juga mendapatkan bantuan personel dari Satpol PP Solo, UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora Solo, serta Paguyuban PKL Sunday Market.

“Kami siapkan lima grup petugas pendataan. Satu grup terdiri dari tujuh orang. Ditambah saya dan teman-teman [pejabat DPP lain], total ada 39 orang yang terjun ke Stadion Manahan. Kami dibantu personel Satpol, UPTD Manahan [Sarana Prasarana Olahraha Disdikpora], dan Paguyuban PKL Sunday Market,” kata Subagiyo kepada Solopos.com di kompleks Stadion Manahan, Minggu.

Subagiyo menyampaikan pendataan dilakukan untuk mengetahui kepastian jumlah dan identitas PKL Sunday Market. Selain itu, DPP ingin mengetahui jenis dagangan dan luas tempat berjualan yang digunakan masing-masing PKL Sunday Market. Dia tidak menampik pedataan dilakukan dalam rangka persiapaan relokasi PKL Sunday Market dari kompleks Stadion Manahan.

Advertisement

“Kalau kami memindah PKL tanpa mengetahui jumlahnya, jenis dagangannya, luasan tempatnya akan jadi rancu. Seperti di Sunday Market ini, ada yang berjualan cukup menggunakan lahan 1 m x 1 m. Kalau nanti kami pukul rata 2 m x 2 m kan bisa turah-turah. Bahkan ada yang PKL yang berjualan baju menggunakan lahan dengan panjanh sampai 12 m,” jelas Subagiyo.

Subagiyo menyampaikan guna menyiasati perbedaan luasa lahan yang diperlukan PKL, DPP akan membentuk zona-zoba berjualan di tempat baru nantinya. Zona kecil digunakan untuk menampung PKL makanan, handy craft, alat rumah tangga dan lain sebagainya. Sedangkan zona besar sebagai mewadahi PKL yang berjualan pakaian. Menurut dia, hasil pendataan PKL Sunday Market segera disampaikan kepada Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo.

Selain pendataan, DPP sekaligus menata PKL Sunday Market. Subagiyo membeberkan hasil pantauan di kompleks Stadion Manahan kali ini menyerupai laporan atau keluhan dari masyarakat. Dia menyebut fungsi berolahraga di kompleks Stadion Manahan beralih menjadi tempat berjualan selama pelaksanaan Sunday Market. Dia meminta pengurus Paguyuban PKL Sunday Market menata PKL lebih baik lagi.

Advertisement

“Kami menemukan beberapa masalah, pertama, orang tidak bisa berolahraga secara leluasa. Kedua, kebersihan di Sunday Market buruk. Ketiga, ketertiban PKL kurang. Mereka masih menggunakan badan jalan untuk berjualan. Mereka juga memasang tenda secara semrawut. Tali-tali tenda terikat sembarangan,” papar Subagiyo.

Subagiyo masih belum mengetahui jadwal relokasi PKL Sunday Market dari kompleks Stadion Manahan. Keputusan tersebut akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Wali Kota Solo dan berbagai pihak terkait. Hanya dia memastikan PKL Sunday Market tetap diperbolehkan berjualan di kompleks Stadion Manahan selama belum ada keputusan relokasi.

“Setelah penataan dan pendataan ini, kami akan membangun komunikasi dengan UPTD Manahan [Sarana dan Prasarana Disdikpora], Paguyuban PKL, dan perwakilan PKL. Hal ini berkaitan dengan kebijakan Wali Kota merelokasi PKL Sunday Market. Dulu Pak Jokowi memberikan arahan. Kamu jangan bekerja dengan senjata api tapi dengan hati. Harus menghindari konflik dengan membangun komunikasi,” jelas Subagiyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif