Soloraya
Minggu, 24 April 2016 - 14:10 WIB

NASIB TKI : Vertigo Kambuh Saat Bangun Gedung di Malaysia, Pria Wonogiri Jatuh & Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Nasib TKI asal Wonogiri ini tak terduga. Saat bekerja di sebuah proyek gedung di Malaysia, dia mengalami vertigo dan meninggal dunia.

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Godang RT 002/RW 008, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, yang bekerja di Malaysia, Sarno, 53, meninggal dunia. Dia terjatuh saat bekerja di proyek pembangunan gedung dua lantai, Jumat (22/4/2016) sore.

Advertisement

Bapak dua anak itu mengalami kecelakaan kerja diduga karena penyakit vertigonya kambuh saat bekerja. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Wonogiri, Ristanti, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/4/2016), menyampaikan jenazah Sarno sudah dimakamkan di permakaman dusun tempat tinggal yang bersangkutan, Sabtu (23/4/2016) siang.

Jenazah dibawa pulang dari Malaysia melalui jalur udara dengan transit di Jakarta, Sabtu pagi. Janazah tiba di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Sabtu pukul 07.30 WIB. Setibanya di kampung halaman, jenazah dibawa ke rumah duka dan tiba pukul 11.00 WIB. Tak lama berselang janazah dimakamkan.

Ristanti menceritakan Sarno meninggal dunia akibat terjatuh saat bekerja membangun gedung dua lantai. Namun, belum diketahui dia terjatuh dari lantai berapa. Sarno memiliki riwayat penyakit vertigo atau sakit kepala tak tertahankan. Diduga kuat Sarno terjatuh akibat penyakit vertigonya kambuh.

Advertisement

“Tak lama berselang korban dinyatakan meninggal dunia,” kata Ristanti.

Dia menuturkan Sarno bekerja di Malaysia secara legal. Dia bersama anaknya, Aris, 32, dinaungi sebuah perusahaan yang sudah berbadan hukum sehingga Sarno telah dijamin asuransi. Status Sarno yang legal tersebut memudahkan keluarga dan Disnakertrans mengurus kepulangan jenazahnya.

“Hal itu melegakan karena kami mengurus semua hal berkaitan dengan Pak Sarno menjadi mudah. Selain itu Insya Allah asuransinya juga akan dapat. Kami masih akan mendampingi keluarga dalam mengurus asuransi,” imbuh Ristanti.

Advertisement

Anak Sarno, Aris, kepada petugas mengatakan bapaknya dan dirinya bekerja di Malaysia sudah lama. Dia bekerja di bawah naungan sebuah perusahaan yang bisa mendatangkan pekerja ke Malaysia. Kebetulan pimpinan perusahaan itu merupakan tetangga mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif