Jogja
Minggu, 24 April 2016 - 01:20 WIB

JAGONGAN MEDIA RAKYAT : Menjelajahi Inisiatif Komunitas lewat Rembug Prakarsa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jagongan media rakyat kali ini mengupas prakarsa warga dan komunitas.

Harianjogja.com, JOGJA-Rembug Prakarsa akan menjadi sesi puncak dalam penyelenggaraan Jagongan Media Rakyat (JMR) pada Sabtu (23/4/2016) di Jogja National Museum. Mengusung tema “Menjelajahi Inisiatif, Menganyam Kemandirian Komunitas”, Rembug Prakarsa menjadi ajang bincang-bincang untuk mengupas prakarsa sejumlah warga dan komunitas.

Advertisement

(Baca Juga : 100 Komunitas akan Meriahkan Jagongan Media Rakyat di Jogja)

Idha Saraswati selaku koordinator JMR 2016 mengatakan pentingnya membangun inisiatif di berbagai sektor masyarakat.

“Pengalaman membangun inisiatif itu perlu dikupas secara mendalam agar kita bisa saling belajar faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan keberlanjutannya,” katanya, (22/4/2016) seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima.

Advertisement

Rembug Prakarsa akan menghadirkan empat tokoh yang mewakili inisiatif positif komunitas dan warga yang membagikan pengaetahuan dan pengalaman mereka. Pengalaman menghidupkan inisiatif kemandirian komunitas seperti yang telah dilakukan oleh John Bamba di Kalimantan Barat dan Hatta di Borobudur adalah dua contoh dari banyak ide inovasi dan advokasi di JMR yang telah terbukti memberikan dampak manfaat bagi warga.

Pengalaman Mila Rosinta dalam menerjemahkan isu-isu sosial kemasyarakatan melalui media seni tari untuk pendidikan publik yang praktis merupakan satu model inovasi strategi komunikasi dalam pemberdayaan komunitas. Pengalaman Dandhy Dwi Laksono mendokumentasikan beragam inisiatif komunitas/warga di banyak daerah di Indonesia dalam berbagai konteks dan tujuan merupakan salah satu inisiatif masyarakat sipil untuk ikut menguatkan kerja-kerja kolaboratif di tingkat akar rumput yang sudah hidup dan berjalan.

“Empat orang dengan empat pengalaman dan pengetahuan yang berbeda ini akan dianyam sebagai salah satu pijakan untuk menyusun peta inisiatif kemandirian komunitas yang semakin kolektif, inklusif, dan kreatif,” imbuh Idha.

Advertisement

JMR adalah agenda dua tahunan yang digelar Combine Resource Institution sejak 2010. Agenda ini diadakan sebagai ruang untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan antarlembaga maupun komunitas, khususnya terkait dengan strategi masing-masing lembaga maupun komunitas dalam mengelola informasi.

JMR 2016 dibuka pada 21 April dan akan berlangsung hingga 24 April 2016 di Jogja National Museum. Mengusung tema “Menganyam Inisiatif Komunitas”, JMR 2016 mempertemukan tak kurang dari seratus komunitas maupun lembaga yang memiliki berbagai inisiatif dalam melakukan perubahan sosial di lingkungannya masing-masing.

Pada penyelenggaraan JMR kali ini, ada 38 sesi diskusi yang membahas berbagai tema. Tahun ini, proses diskusi akan sedikit berbeda karena ada inisiatif untuk mengakhiri sesi diskusi dengan gerakan digital dari change.org. Selain kelas-kelas diskusi, JMR 2016 juga akan diisi dengan agenda Pasar Komunitas yang menampilkan produk-produk buatan tangan karya sejumlah komunitas, juga Pasar Buku yang menampilkan buku-buku dari penerbit independen, Panggung Rakyat yang menampilkan sejumlah musisi, Bioskop JMR yang memutar sejumlah karya video dokumenter dengan beragam tema, serta Kampung Dolanan yang ditujukan khusus untuk mengajak anak mencintai permainan tradisional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif