Jateng
Minggu, 24 April 2016 - 05:30 WIB

INFRASTRUKTUR JALAN TOL : Warga Pringapus Desak Pembangunan Exit Tol

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proyek jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono di Kabupaten Madiun, Selasa (22/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Infrastruktur jalan tol, pembangunan exit tol Jalan Semarang-Solo tepatnya di kawasan Desa Klepu, didesak pembangunannya oleh masyarakat Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, UNGARAN – Sejumlah warga desa di wilayah Kecamatan Prigapus, Kabupaten Semarang meminta rencana pembangunan exit tol segera dilaksanakan. Keberadaan exit tol di kawasan Desa Klepu tersebut sangat vital, termasuk menjadi solusi kemacetan lalu lintas di wilayah Pringapus.

Advertisement

“Kami beberapa kali telah mengingatkan dengan cara mengajukan permohonan ulang kepada PT Trans Marga Jateng (TMJ) agar exit tol segera dibangun. Namun, hingga kini belum ada respon dari pengelola jalan tol tersebut,” tutur Kepala Desa (Kades) Klepu, Joko Santoso, kepada para wartawan di Ungaran, Jumat (22/4/2016).

Menurut Joko, sejak ruas tol Ungaran – Bawen operasional April 2014, janji pihak TMJ untuk membangun akses yang terkoneksi dengan wilayah Pringapus tak kunjung terealisasi. Padahal pembebasan tanah milik warga yang dibutuhkan untuk exit tol tersebut sudah mencapai 95%.

“Pihak TMJ menunggu apa lagi, toh lahan yang dibutuhkan sudah tersedia,” katanya.

Advertisement

Bagi Joko, keberadaan exit tol dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat setempat. Di sekitar exit tol akan berkembang menjadi kawasan usaha kecil dan area publik.

“Ada area publik maka di situ bakal banyak orang kumpul. Ketika ada banyak orang kumpul maka itu bisa menjadi peluang tumbuhnya usaha kecil masyarakat,” terang dia.

Senada disampaikan masyarakat Desa Wonoyoso, melalui Kades Sutiman. Ia mengaku masyarakat desanya sangat mengharapkan kehadiran exit tol. Sehingga wajar jika masyarakat meminta agar segera dibuat pintu tol untuk mememperlancar transportasi.

Advertisement

“Penempatan exit tol atau pintu tol di daerah pinggiran atau tepatnya di Pringapus selain dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan perdagangan masyarakat juga untuk mempermudah akses masuk pengguna jalan ke Pringapus dan sekitarnya,” imbuhnya.

Direktur Teknik PT TMJ, Ari Irianto, menyatakan pihaknya hanya sebagai operator jalan tol. Soal pembangunan infrastrukturnya, termasuk exit tol, menjadi tanggungjawab dari Kementerian PU PR, karena pihaknya tak pernah menjanjikan.

“Pembebasan lahan itu yang melakukan adalah pemerintah pusat, Kementerian PU Pera. Jika masyarakat sangat membutuhkan exit tol di Pringapus maka bisa difasilitasi oleh Pemkab Semarang,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif