News
Minggu, 24 April 2016 - 11:01 WIB

BANJIR JAKARTA : Dituding Sekutu Yusril, Curhat Wali Kota Jakarta Utara: Fitnah yang Menyakitkan!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Gubernur DKI yang akrab disapa Ahok tersebut memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras.(JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A/dok)

Banjir Jakarta berbuntut panjang. Tudingan Ahok bahwa Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi bersekutu dengan Yusril dibantah keras.

Solopos.com, JAKARTA — Tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi satu pihak dengan Yusril Ihza Mahendra berbuntut curhat. Melalui akun Facebooknya, Rustam curhat tentang pernyataan bosnya tersebut dalam rapat setelah banjir yang menggenangi Jakarta beberapa hari lalu.

Advertisement

“Saya bermaksud memberikan jawaban dan penjelasan atas banyak pertanyaan dari kawan dan kerabat soal masalah kemarin,” ujar Rustam ketika dimintai konfirmasi status Facebooknya tersebut, Sabtu (23/4/2016), dikutip Bisnis.com dari Tempo.co.

Dalam status Facebook tersebut, Rustam menolak dianggap telah bersekutu dengan Yusril Ihza Mahendra, politikus Partai Bulan Bintang yang kini akan menjadi rival Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017. Dia bercerita panjang lebar, mulai upayanya membersihkan wilayah Jakarta Utara, termasuk Kalijodo, hingga berkurangnya jumlah genangan. Baca juga: Kesal Pada Wali Kota Jakarta Utara, Ahok: Jangan-Jangan Kubu Yusril!

“Berpikir, berbicara dan berbuat yg terbaik bagi wikayah dan masyarakat Jakarta Utara adalah obsesi saya. Jika ada sedikit perbaikan yg dirasakan di Jakarta Utara seperti agak berkurangnya daerah genangan di Jakarta Utara, atau Jakarta Utara sedikit lebih bersih, atau juga yg masih segar dlm ingatan kita yaitu lenyapnya kawasan lokalisasi prostitusi Kalijodo, saya selalu mengatakan bhw itu adalah hasil kerja team dan atas dukungan masyarakat, saya tidak pernah mengklaim bhw pekerjaan itu prestasi kerja saya sendiri,” tulisnya dalam status berjudul BEKERJA DENGAN HATI, suatu ironi: itu.

Advertisement

Dia mengatakan telah bekerja dengan ikhlas, dan kadang dia juga ingin mendapatkan ucapan terima kasih dari atasannya yang tak lain adalah Ahok. Karena itu, tudingan bahwa dia bersekutu dengan Yusril disebutnya sebagai fitnah dan menyakitkan. Berikut petikan curhat Rustam yang dikutip Solopos.com dari akun Facebooknya.

“Walau saya berlatar belakang pendidikan di bidang ilmu politik, dan juga berkawan dg orang politik (sesama mantan aktivis pada saat muda/mahasiswa), tapi dg kesadaran penuh bhw dalam pelaksanaan tugas saya sebagai PNS/Aparatur Sipil Negara, saya tidak mau mengaitkan pelaksanaan tugas dg kepentingan politik orang/golongan tertentu. Jadi jika ada yg menilai bhw saya bersekutu dg tokoh politik ataupun bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur dalam Pilkada DKI Tahun 2017 saya nyatakan tidak benar dan tidak beralasan sama sekali.
Dengan ini saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dg Pak Yusril adalah tidak benar.
Secara jujur saya katakan bhw kadang2 selaku bawahan saya juga mengharapkan mendapatkan ucapan terima kasih dari pimpinan atas hasil kerja yg telah dikakukan, hal ini penting sebagai bekal semangat pelaksanaan tugaa selanjutnya. Tetapi jika itu tidak ada tidaklah mengapa dan saya akan terus melaksanakan tugas berikutnya dengan semangat. Bebeda dengan tuduhan yg menjurus fitnah apalagi keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yg SANGAT MENYAKITKAN
Dan lebih menyedihkan tuduhan dan fitnah itu keluar dari pimpinan yg sebenarnya saya berharap memberikan petunjuk, arahan, bimbingan, memotivasi, memberi semangat, dan itu dipertontonkan di muka jagat raya
Apakah ini yg disebut BEKERJA DENGAN HATI ?”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif