Jogja
Sabtu, 23 April 2016 - 07:20 WIB

DPRD SLEMAN : Uang Makan Kunker Diusulkan Naik, Berapa Standarnya?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kunker DPRD (Dok/JIBI)

DPRD Sleman meminta kenaikan uang makan.

Harianjogja.com, SLEMAN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman membahas usulan tambahan uang saku saat kunjungan kerja (kunker). Alasannya, uang saku yang selama ini diterima dinilai kurang.

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Sleman, Sofyan Setya Darmawan menyampaikan dewan saat ini masih belum memiliki standar ideal kenaikan uang makan yang dibutuhkan saat kunker. Alasannya, standar harga masing-masing daerah berbeda-beda sehingga anggaran pun akan disesuaikan setiap daerah. Setidaknya untuk kunker di Jawa dan luar Jawa.

“Kalau kunjungan kerja ke luar Jawa, standar harga jelas berbeda dengan yang di Jawa. Nanti kami akan menyesuaikan,” kata dia, Jumat (22/4/2016)

Sofyan mengaku, tidak ada upaya membahas atau menambah poin lain selain uang makan saat kunker. Sebabnya, poin anggaran lainnya seperti tiket pesawat dan penginapan mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku agar tidak ada yang di-mark up.

Advertisement

“Untuk anggaran transportasi ditentukan berdasarkan tujuan kunjungan kerja (tiket pesawat pulang pergi), sedangkan hotel sudah disesuaikan dengan Peraturan Mendagri,” ungkap politisi PKS itu.

Sekadar diketahui, selama 2016 ini DPRD Sleman memiliki jadwal kunker 20 kali. Hingga bulan April ini, Dewan sudah empat kali kunker. Dalam sekali perjalanan, anggaran kunker menelan dana sekitar Rp400 juta. Total dalam setahun anggaran kunker DPRD mencapai Rp8 miliar.

“Nilai anggaran tersebut berlaku untuk kunker di dalam Pulau Jawa saja. Sedangkan untuk perjalanan ke luar pulau bisa lebih dari Rp400 juta sekali perjalanan,” kata Sekretaris DPRD Sleman, Sutadi Gunarto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif