Jogja
Sabtu, 23 April 2016 - 18:20 WIB

BISNIS PENERBANGAN : Keterisian Penumpang Sriwijaya Air Ditargetkan 88 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air. (Solopos/Dok)

Bisnis penerbangan, Sriwijaya optimis alami pertumbuhan.

Harianjogja.com, SLEMAN--Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air optimistis pertumbuhan bisnis pada 2016 semakin baik. Tingkat keterisian penumpang di DIY diharapkan menyentuh angka 88%.

Advertisement

District Manager Sriwijaya Air Area Jogja Faisal Rahman mengungkapkan, Sriwijaya Air memiliki jadwal tujuh kali penerbangan dari DIY, sedangkan Nam Air memiliki tiga kali penerbangan. Load factor atau tingkat keterisian penumpang selama 2015 dinilai bagus yakni 88%. Pada 2016, keterisian penumpang diharapkan bisa sama dengan tahun sebelumnya, mengingat kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih.

“Untuk kuartal I 2016, load factor kami sudah 84 persen. Kaurtal pertama memang masa-masa low season. Biasanya mulai naik saat kuartal II,” papar dia beberapa waktu lalu.

Faisal mengungkapkan, pada 2016 diperkirakan ada kenaikan jumlah penumpang karena Sriwijaya Air melakukan peningkatan kapasitas pesawat. Pesawat yang digunakan sebelumnya berkapasitas 120 penumpang diganti dengan pesawat dengan kapasitas 189 penumpang.

Advertisement

Senior Manager Corporate CommunicationsSriwijaya Air Group Agus Soedjono mengungkapkan, secara nasional, tingkat keterisian Sriwijaya Air sebesar 87,5%. Namun, ia optimistis mulai akhir April 2016, iklim bisnis penerbangan akan semakin menarik karena pembelanjaan APBN semakin besar.

Ia pun optimistis penerbangan di DIY akan semakin ramai dengan hadirnya Bandara New Yogyakarta International Airport.

“Kami sangat mendukung kalau Pemerintah menyiapkan dengan infrastruktur yang lebih baik sehingga bisa menambah frekuensi,” ungkap dia.

Advertisement

Ia mengatakan, Sriwijaya Air Group (Sriwijaya Air dan NAM Air) akan terus mengupayakan pelayanan yang baik. Sriwijaya Air Group juga ingin bisa menjangkau pelosok nusantara. Upaya yang dilakukan yakni bersinergi dengan Transnusa yang merupakan maskapai swasta nasional yang berbasis di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

“Kami bersinergi dalam bentuk kerja sama pelayanan rute penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur. Rute penerbangan yang dimaksud adalah rute Kupang-Ende PP, Kupang-Ruteng PP, Kupang-Bajawa PP, Kupang-Larantuka PP, dan Kupang-Alor PP,” papar dia.

Penerbangan itu akan mulai dilayani 2 Mei 2016 dengan frekuensi penerbangan rata-rata satu satu hari sekali. Pesawat yang digunakan yakni Fokker 50 berkapasitas 52 tempat duduk. Pesawat itu milik Transnusa yang dioperasikan Sriwijaya Air Group dengan menggunakan seluruh atribut Sriwijaya Air Group.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif