Soloraya
Jumat, 22 April 2016 - 19:40 WIB

PKL SOLO : Ini 2 Lokasi Alternatif Relokasi PKL Gatsu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor dan mobil melintas di Jl. Gatot Subroto Solo, Jumat (8/1/2016). Pemkot Solo berencana menata kawasan koridor jalan tersebut dengan konsep walking street dengan dana bantuan dari Pemprov Jateng senilai Rp15miliar. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, Pemkot memiliki dua lokasi alternatif relokasi PKL Gatsu

Solopos.com, SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo menyiapkan dua tempat alternatif untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Gatot Subroto (Gatsu).

Advertisement

Kabid Pengelolaan PKL DPP Solo, Heri Mulyadi, mengatakan dua tempat alternatif tersebut, yakni Pasar Kembang dan Pasar Kadipolo. Dua pasar itu berada cukup dekat dengan Jl. Gatot Subroto. Dia menyampaikan relokasi PKL dilakukan menyusul kawasan Gatsu akan diubah menjadi pedestrian. Heri Mulyadi memastikan kawasan Gatsu bebas dari PKL selama proses pembangunan yang direncanakan mulai Mei mendatang.

“Dua tempat itu baru lokasi alternatif yang kami pilih. Kami melihat di sana [Pasar Kembang dan Pasar Kadipolo] masih tersedia kios yang kosong. Selain itu, jarak antara Jl. Gatot Subroto ke dua pasar tersebut juga tidak terlalu jauh,” kata Heri Mulyadi saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (23/4/2016).

Berdasarkan catatan DPP, PKL yang berada di kawasan Gatsu maupun kawasan Coyudan berjumlah 22 orang. Sebagian besar PKL berjualan kuliner. Disinggung rencana DPP waktu memindah PKL, Heri Mulyadi belum bisa memastikan. Menurut dia, DPP bakal terlebih dahulu mengecek lokasi pilihan. Selain itu, DPP juga bakal lebih dulu melakukan sosialisasi kepada PKL.

Advertisement

Dijumpai terpisah di Pasar Sementara Pasar Klewer, Kepala DPP Solo, Subagiyo juga belum bisa memastikan lokasi yang akan digunakan untuk merelokasi PKL di kawasan Gatsu. Dia menyebut tidak menutup kemungkinan PKL dilarikan ke Pasar Kembang dan Pasar Kadipolo. Subagiyo berkomitmen segera mencari lokasi yang pas untuk menampung PKL.

“Tempat relokasi belum tentu. Memindah orang itu tidak bisa begitu saja, melainkan harus melakukan beberapa pertimbangan, seperti tempatnya cukup, arus lalu lintas yang lancar, dan potensi konflik horizontal yang mesti diminimalkan. Kami akan terus melakukan koordinasi. Hasilnya kami sosialisasikan ke pedagang,” terang Subagiyo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif