Soloraya
Jumat, 22 April 2016 - 08:30 WIB

PERINGATAN HARI KARTINI : Semangat Karyawan RSJD dalam Lomba Fashion Show hingga Menyajikan Teh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan mengikuti lomba fashion show peringatan ke-137 Hari Kartini di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Kamis (21/4/2016). Lomba fashion show dengan menggunakan baju adat tersebut diikuti 43 peserta. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Peringatan Hari Kartini dilakukan pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dengan kegiatan menarik.

Solopos.com, SOLO – Halaman Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin dipenuhi ratusan orang yang memakai pakaian daerah, Kamis (21/4/2016).  Para perempuan mengenakan kebaya dengan jarik, sedangkan laki-laki mengenakan beskap dan jarit. Mereka duduk di kursi yang berjajar rapi di halaman rumah sakit itu.

Advertisement

Sekitar pukul 08.00 WIB, pembawa acara mengumumkan dimulainya kegiatan. Lilis Dwi Pujiastuti yang mengenakan kebaya beludru berwarna merah marun dan bawahan jarik bersiap untuk tampil. Kertas berbentuk lingkaran seukuran tutup gelas yang bertuliskan nomor satu, disematkan di bajunya dengan sebuah peniti kecil.

Tak beberapa lama, ia dipanggil untuk menampilkan kebolehannya dalam memeragakan busana yang dikenakannya. Lagu Ibu Kita Kartini mengalun dari organ tunggal. Ia pun berjalan pelan di depan tiga orang juri layaknya putri keraton. Beberapa orang rekannya yang menonton penampilan Lilis, memberikan semangat dengan tepuk tangan.

Advertisement

Tak beberapa lama, ia dipanggil untuk menampilkan kebolehannya dalam memeragakan busana yang dikenakannya. Lagu Ibu Kita Kartini mengalun dari organ tunggal. Ia pun berjalan pelan di depan tiga orang juri layaknya putri keraton. Beberapa orang rekannya yang menonton penampilan Lilis, memberikan semangat dengan tepuk tangan.

Ditemui solopos.com seusai memeragakan busana, Lilis bercerita jika ia berusaha tampil maksimal dengan berdandan sejak pukul 05.00 WIB. Bahkan, ia sampai meminta adiknya yang memiliki usaha rias pengantin untuk mendandaninya seperti Kartini yang menggunakan konde. Kebaya dan jarit yang dikenakan pun meminjam dari adiknya.

“Persiapannya dari kemarin malam [Rabu (20/4/2016)]. Saya minta tolong adik saya untuk mendandani seperti Kartini. Perayaan seperti ini kan setahun sekali. Jadi, saya ingin maksimal sekaligus nguri-uri budaya Jawa,” katanya.

Advertisement

“Dengan semangat Kartini, sebagai perempuan tetap berjuang untuk emansipasi dan bekerja secara maksimal untuk melayani masyarakat,” imbuh Lilis.

Selain Lilis, ada 42 peserta lomba peragaan busana lainnya dalam rangka Hari Kartini ke -137 yang mengambil tema Dengan semangat emansipasi dalam harmonisasi kita tingkatkan kualitas keluarga melalui generasi sehat, ekonomi kuat, dan perempuan bermartabat”.

Menurut Direktur Utama RSJD dr. Arif Zainudin, Basuki Sutarjo, kegiatan itu untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan. Selain peragaan busana, lanjut dia, juga ada lomba merangkai bunga, dan meracik teh.

Advertisement

“Yang unik adalah lomba meracik teh. Sebab, satu pemenang yang racikan tehnya banyak dipilih oleh 10 orang juri akan kami minta resepnya sebagai standar suguhan teh ke pasien atau tamu. Sedangkan lomba peragaan busana dinilai dari keserasian dan kerapiannya,” tuturnya saat ditemui solopos.com di sela acara, Kamis.

Ia juga berharap kegiatan itu juga menghilangkan kejenuhan karyawan dalam bekerja dan mempererat kebersamaan. Tak hanya lomba, dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini, RSJD juga mengadakan pendonoran darah dan memberikan bantuan ke korban bencana tanah bergerak di Banjarnegara.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif