SOLOPOS.COM - SMAN 3 Solo - Ilustrasi (gadis.co.id)
Kurikulum sekolah SMAN 3 Solo akan membuat terobosan dengan menerapkan sistem SKS.
Solopos.com, SOLO – SMA Negeri (SMAN) 3 Solo siap merealisasikan program pembelajaran dengan sistem kredit semester (SKS) yang dimulai Tahun Ajaran (TA) 2016/2017 mendatang. Dengan dibukanya program tersebut, SMAN 3 menjadi SMA pertama di Solo yang mengadakan kelas dengan SKS.
Ditemui saat menggelar jumpa wartawan di SMAN 3 Solo, Kamis (21/4/2016), Kepala SMAN 3 Solo, Makmur Sugeng, mengemukakan, pembelajaran dengan SKS di SMAN 3 Solo merupakan upaya melaksanakan amanat Undang-undang (UU) No. 20/2003 Pasal 12 Ayat 1. Program ini awalnya dicetuskan pihak sekolah menyusul dihapuskannya Program Akselerasi oleh pemerintah.
Program tersebut sebagai terobosan baru di SMAN 3 Solo agar anak-anak dengan bakat cerdas istimewa tetap bisa mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya.
Program tersebut sebagai terobosan baru di SMAN 3 Solo agar anak-anak dengan bakat cerdas istimewa tetap bisa mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya.
“Tidak bisa dimungkiri, mereka yang mempunyai bakat cerdas Istimewa jika harus belajar dengan gaya belajar, situasi dan waktu yang sama dengan program reguler, bukan mustahil akan berpengaruh pada prestasi mereka. Hal ini sangat berkait dengan minat dan motivasi mereka,” papar Makmur.
Dia menjelaskan, anak cerdas istimewa membutuhkan waktu relatif lebih singkat dalam belajar, sehingga belajar dengan program reguler cenderung membuat jenuh karena mereka harus menunggu standar umum selesai.
“Jadi persiapan kami itu tidak main-main,” tegas Makmur.
Dengan sistem SKS, jumlah SKS yang harus ditempuh setiap siswa hingga lulus yakni 272 SKS. Nantinya siswa bisa memilih masa studinya yaitu mulai dari 4 semester, 5 semester, atau 6 semester. Namun untuk pengelompokkan tersebut, SMAN 3 akan mengadakan penjaringan melalui tes.
“Jadi untuk persyaratan mirip dengan syarat masuk akselerasi. Setelah pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru [PPDB] diumumkan, maka terhadap siswa yang diterima di SMAN 3 Solo akan dilakukan penjaringan khusus,” terangnya.
Kemudian jika seandainya di tengah jalan nanti ternyata siswa yang mengambil program 4 semester tidak bisa mengikuti, bisa beralih ke program 5 semester atau 6 semester. Begitu juga sebaliknya, jika ada yang sebelumnya mengambil 6 semester, lalu di tengah jalan ingin mengikuti program 5 semester atau 4 semester, juga bisa beralih dengan harus memenuhi persyaratan tertentu.
“Dan kami juga akan menyediakan semester pendek [SP] bagi yang nilai ujian semesteran kurang memuaskan. Dalam SP tersebut juga ada materi pembelajaran baru kemudian dilakukan ujian lagi,” ujarnya.
Terkait kuota siswa dari SMAN 3 Solo untuk Kelas SKS tersebut, Makmur mengatakan, pihaknya merencanakan membuka program SKS 4 semester untuk dua kelas IPA dan satu kelas IPS. Namun Makmur menyatakan hal itu menyesuaikan ketentuan kuota kelas. Merunut kuota tahun lalu, SMAN 3 mendapatkan kuota sebanyak 352 siswa dan terbagi dalam 11 kelas.
“Jika tahun ajaran mendatang menerapkan kuota yang sama maka dari 11 kelas tersebut, untuk program 4 semester dibuka dua kelas untuk IPA dan satu kelas untuk IPS.
Makmur memastikan bagi yang menyelesaikan studi 5 semester, tetap bisa mengikuti Ujian Nasional (UN).
“Jangan takut karena pemerintah akan menyiapkan ujian nasionalnya,” imbuh Makmur.
Sementara itu, jajaran Komite SMAN 3 Solo dan Dinas Pendidikan Pemuda da Olahraga (Disdikpora) Solo mendukung penuh diselenggarakannya program SKS tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi hal ini. Kami sendiri mengetahui bahwa dalam program ini, SMAN 3 sudah mempersiapkan dengan sangat serius,” ujar Ketua Komite SMAN 3 Solo, Sabar Narimo yang hadir dalam jumpa wartawan tersebut.