Soloraya
Jumat, 22 April 2016 - 20:15 WIB

PENATAAN PARKIR SOLO : Gedung Parkir Gunakan Teknologi Jepang, Pemkot Klaim Pembangunan Hanya Sebulan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi kawasan parkir di sisi utara Pasar Gede Solo, Senin (18/1/2016). Dishubkominfo Kota Solo merencanakan pembangunan gedung parkir dua lantai di kawasan tersebut untuk menyelesaikan masalah lahan parkir setelah penataan koridor Pasar Gede. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, Dishubkominfo Solo menyatakan pembangunan gedung parkir hanya butuh sebulan.

Solopos.com, SOLO–Pembangunan gedung parkir sistem bongkar pasang (knock down) di Kota Bengawan bakal memanfaatkan material baja dengan teknologi konstruksi dari Jepang. Pembangunan gedung parkir dengan sistem bongkar pasang ini diproyeksi hanya butuh waktu sebulan.

Advertisement

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (22/4/2016).

“Kontruksi baja yang dipakai buatan Jepang. Panjang, lebar, dan tebal material nanti sudah disiapkan dari pabriknya. Jadi sampai di sini tinggal dipasang dan diberi baut. Pengerjaan tambahan paling membutuhkan cor untuk konstruksi tiang penyangga,” terangnya.

Herman, sapaan akrabnya, menjelaskan total waktu pembangunan gedung parkir untuk ketinggian dua sampai dengan empat lantai diproyeksi memakan waktu satu hingga dua bulan. “Satu bulan saja pengerjaannya. Maksimal dua bulan pasti kelar,” katanya.

Advertisement

Menurut Herman, gedung parkir dengan sistem bongkar pasang sudah diterapkan di beberapa kota besar di Indonesia. “Sudah dipakai di Jakarta. Tapi memang belum banyak yang menggunakan sistem ini. Padahal cukup efisien. Tinggal menyiapkan lahan dan merakit saja,” tuturnya.

Disinggung soal konsep gedung parkir di Solo nanti dengan gedung parkir di Malioboro, Herman menjelaskan ada sedikit perbedaan. “Materialnya memang sama. Tapi di Jogja itu permanen. Di sini dibuat yang bongkar pasang supaya kalau dibutuhkan di tempat lain, sewaktu-waktu bisa dipindah atau digeser ke tempat lain,” jelasnya.

Dia memastikan tahun ini Pemkot membangun dua gedung parkir dengan sistem bongkar pasang. Sedangkan tahun depan, ditambah di tiga lokasi lain di antaranya RSUD Ngipang, di atas Kali Pepe yang terintegrasi dengan Taman Parkir Loji Wetan, serta Balai Kota Solo. “Ke depan arahan Pemkot menyasar ke lokasi strategis yang mengalami krisis lahan parkir seperti Singosaren,” bebernya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif