Jogja
Jumat, 22 April 2016 - 06:20 WIB

KONFLIK GUA PINDUL : Joki Diorganisir, Organisasi Formal Dibentuk

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Immawan Wahyudi saat memberikan pengarahan dan pembinaan kepada sejumlah joki di kawasan Hutan Tleseh, Kamis (21/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Konflik Gua Pindul diatasi dengan membentuk wadah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 25 kelompok Joki antar Gua Pindul membuat satu wadah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat (FKPM) Desa Bejiharjo yang dibina oleh Polda DIY.

Advertisement

Perwakilan FKPM Desa Bejiharjo Suwargito mengakui adanya isu miring terkait dengan keberadaan joki. Oleh karenanya, isu ini harus dihapuskan, salah satu caranya dengan melebur ke dalam sebuah organisasi yang formal. Untuk sekarang ada 25 kelompok yang memiliki 300 anggota menyatakan diri melebur ke organisasi yang dibina Polda DIY.

“Kami siap berbenah dan mau ikut aturan dan arahan dari pemkab,” kata Suwargito kepada wartawan, Kamis (21/4/2016).

Dia menjelaskan, dengan masuk ke dalam FKPM maka tidak ada lagi atribut untuk masing-masing pengola. Sebagai buktinya, kelompok joki ini akan menggunakan satu serangam yang dilengkapi dengan kartu identitas anggota.

Advertisement

Suwargito pun menegaskan, siap memberikan jasa antar ke lokasi wisata dengan benar. Selain itu, juga akan berhenti di pos retribus dan membayar sesuai dengan jumlah pengunjung yang dibawa.

“Kesempatan ini akan kami gunakan dengan sebaik-baiknya. Sebab dengan pengorganisasian ini maka kami tetap bisa mencari makan dari usaha jasa antar pengunjung,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif