Jatim
Jumat, 22 April 2016 - 21:05 WIB

HUT IPPNU : 55 Peserta Ikuti Lomba Menulis Cerpen IPPNU Ponorogo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo IPPNU (ipnukotabatik)

HUT IPPNU dimeriahkan dengan loma menulis cerpen oleh IPPNU Ponorogo.

Madiunpos.com, SURABAYA – Sebanyak 55 peserta berpartisipasi dalam lomba menulis cerita pendek untuk kalangan pelajar dan mahasiswa dengan tema Cinta dan Budaya yang digelar Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Ponorogo, Jawa Timur.

Advertisement

Lomba yang diadakan untuk memeriahkan HUT Ke-61 IPPNU bekerja sama dengan Litbang PCNU Ponorogo itu bertujuan memotivasi pelajar dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan di bidang literasi.

“Alhamdulillah, peminatnya cukup banyak, sampai 55 karya. Nanti akan dipilih tiga juara dan tiga juara harapan dalam lomba ini,” kata Ketua Pengurus Cabang IPPNU Ponorogo Iffatul Wahidah di Surabaya, Jumat (22/4/2016).

Mahasiswa STAIN Ponorogo itu menambahkan pelajar tidak bisa lepas dari kebiasaan membaca dan menulis.

Advertisement

“Dua budaya dan satu sama lain saling berkaitan ini kita coba tingkatkan di lingkungan pelajar. Apalagi, lambang IPPNU ada gambar pena dari bulu angsa yang itu menyimbolkan dunia tulis menulis,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Mazaya Fiqrotul Aimmah mengatakan lomba tersebut merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan IPPNU dalam kaitan budaya literasi.

Dari sebaran peserta yang mengikutkan karyanya, umumnya peserta berasal dari sekolah umum, sementara pelajar di lingkungan NU belum begitu banyak.

Advertisement

“Pada hari Minggu, 24 April, akan kami selenggarakan pelatihan yang berisi motivasi menulis di kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujar dia.

Sementara itu, juri, Sutejo, mengatakan aroma dunia santri sangat kental dalam tema yang diangkat oleh para peserta lomba.

“Di balik realitas keagamaan, terlihat paparan alamiah tentang cinta. Misalnya, sosok perempuan santri yang dalam dirinya menyimpan kedalaman cinta. Cinta kepada seseorang bukan sesuatu yang tabu,” kata dia yang juga yang juga Ketua Litbang NU Ponorogo.

Dia mengungkapkan aspek kebudayaan kurang dieksplorasi oleh peserta. Meskipun demikian, sebagai langkah awal menumbuhkan budaya menulis, lomba ini sudah sangat bagus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif